Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusir, Abu Qatada "Ngontrak" Rumah Rp 7 Miliar di London

Kompas.com - 19/12/2012, 10:30 WIB

KOMPAS.com — Abu Qatada, yang dianggap sebagai ulama radikal paling berbahaya di Inggris, baru saja bebas dari lembaga pemasyarakatan berkeamanan tinggi di Long Lartin, Evesham. Ia tidak bebas sepenuhnya, hanya boleh keluar rumah dua jam dalam sehari tanpa telepon genggam dan internet.

Namun, saat ini Qatada justru terancam didepak dari rumahnya. Ia tinggal di sebuah rumah kontrakan seharga Rp 7 miliar dengan tiga kamar tidur berlokasi di London utara. Sepasang kakak-beradik yang memiliki rumah tersebut sempat curiga dengan penyewa barunya. Kecurigaan mereka bertambah parah ketika jurnalis "mengenalkan" identitas Qatada kepada mereka.

"Saya tidak tahu. Saya katakan ke agen estat kami menonton acara Homeland agar jangan bawa teroris ke rumah," kata salah seorang pemilik rumah. 

"Mereka katakan bahwa uang deposit telah dibayar dan referensinya sangat baik. Menurut mereka, sebuah perusahaan asal Amerika memberikan rumah tersebut kepada karyawannya," tambahnya.

Qatada, istri, dan keempat anaknya pindah ke rumah tersebut minggu lalu setelah merasa rumah lamanya tidak cukup besar untuk mereka. Sebenarnya, rumah tersebut baru saja diwariskan kepada kakak-beradik pemilik rumah pada Oktober lalu.

Orangtua pemilik rumah menghubungi agen real estat untuk menyewakannya. Sang ayah berkata, agen real estat yang memasarkannya berhasil menyewakan pada perusahaan Amerika.

Perusahaan tersebut menawarkan banyak uang kepada mereka. Namun, ketika sang ayah mengatur janji dengan tukang gas dan pemasang karpet untuk membenahi rumah tersebut, mereka justru diusir dari tempat itu.

"Saya tidak tahu siapa yang tinggal di sana. Saya pernah baca mengenai orang ini dan alasan ia masuk penjara. Ia tidak tampak seperti orang dengan karakter yang baik," kata si anak.

"Kami menandatangani kontrak dengan perusahaan untuk enam bulan, tetapi tidak mungkin saya akan memberikan izin kepada mereka untuk menyewakan rumah itu kepada orang seperti dia, tidak akan. Saya ingin mereka keluar," lanjutnya.

Para tetangga di rumah yang pernah ditinggali Qatada mengeluh bahwa Qatada dan keluarganya sering kali menjadi penyebab kekacauan. Para pengunjuk rasa, polisi, dan warga setempat sering mengunjungi tempat tersebut. Mereka tidak setuju dengan keberadaan Qatada di lingkungan mereka.

Rumah baru Qatada tersebut dibayar dengan menggunakan dana pajak. Setiap bulannya, Rp 21,8 juta dialokasikan untuk uang sewa bagi rumah Qatada dan keluarganya.

Seperti dilansir di dailymail.co.uk, Sekretaris Pengadilan Chris Grayling mengatakan, pembiayaan sebesar ini telah merusak kepercayaan publik pada sistem hukum Inggris.

Baca juga: 

3 Hari Lagi, di Bunker-bunker Mewah Menjelang "Kiamat"....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau