Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hari Lagi, di Bunker-bunker Mewah Menjelang "Kiamat"....

Kompas.com - 18/12/2012, 11:59 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda benar-benar serius memikirkan datangnya hari akhir dunia pada Jumat ini, mungkin konsep berlindung pada gedung-gedung ini bisa menjadi "tiket" untuk Anda. Ron Hubbard telah menciptakan sebuah bangunan mewah di bawah tanah di kawasan Montebello, California, yang siap digunakan untuk berlindung dari ancaman bom.

Sebagai bangunan di bawah tanah, shelter ini sangat mewah dengan keberadaan sofa, TV plasma dan lantai kayu. Hubbard sengaja membangun ruangan bawah tanah ini untuk bersiap-siap seandainya prediksi Suku Maya tentang "kiamat" itu benar adanya.

Hubbard memang memproduksi semacam rumah sementara dari ancaman bom atau kejadian merusak sejenisnya. Bisnis rumah perlindungan ini terlihat menjanjikan, karena bunker mewah sebagai tempat perlindungan dari ancaman bom, nuklir, dan senjata kimia ini dirancang sekaigus dengan kelengkapan tempat tidur, dapur, toilet, bahkan perapian. Ia mematok harga bunker pada kisaran harga 46.000 poundsterling.

Benarkah kiamat?

Akan ke mana Anda jika dunia benar-benar "berakhir" pada 21 Desember ini? Inilah bahan gunjingan yang muncul ke permukaan berdasarkan kalender Maya yang memprediksi datangnya "kiamat" pada Jumat (21/12/2012) nanti.

Di beberapa tempat di dunia, persiapan mendekati datangnya tanggal 21 Desember atau "Doomsday" atau "kiamat" itu memang sudah terlihat dipersiapkan. Persiapan-persiapan itu semakin mendekati tahapan finalisasi berupa bunker-bunker atau ruang-ruang perlindungan tempat para Preppers atau keluarga-keluarga yang telah mempersiapkan diri dalam menghadapi kiamat.

National Geographic secara berkala pernah melakukan wawancara dengan para Preppers tersebut. Mereka telah benar-benar bersiap menghadapi hari akhir dunia, bukan saja dengan bentuk bangunan, melainkan juga taktik menyimpan makanan kering yang tahan disimpan lama, mengumpulkan air hujan, dan merancang gudang senjata.

Lalu, "kiamat" apa sebetulnya yang mereka maksudkan?

Sebetulnya, yang dimaksud dengan kiamat di sini adalah jatuhnya kondisi perekonomian, sosial, serangan elektromagnetis, serangan teroris, kelangkaan bahan bakar, perang, dan mewabahnya penyakit. Toko Army Navy di Florida bahkan telah menjawab kebutuhan para Preppers tersebut dengan menjual tempat perlindungan seharga 60.000 dollar AS atau sekitar Rp 577.500.000.

Persiapan para Preppers

Di beberapa tempat di dunia, persiapan mendekati datangnya tanggal 21 Desember atau "Doomsday" atau "kiamat" itu memang sudah terlihat dipersiapkan. Persiapan-persiapan itu semakin mendekati tahapan finalisasi berupa bunker-bunker atau ruang-ruang perlindungan tempat para Preppers atau keluarga-keluarga yang telah mempersiapkan diri dalam menghadapi kiamat.

Kalender Maya memprediksi, "dunia berakhir" hanya dalam waktu 38 hari sejak ditentukan pada 21 Desember. Takut atau tidak, khawatir atau sebaliknya, bunker-bunker perlindungan tersebut telah dibangun di beberapa negara untuk bertahan dari kehancuran.

Memang, meskipun interior di beberapa tempat perlindungan tersebut terlihat buruk dan suram, bunker-bunker itu terlihat punya daya tawar yang tinggi jika prediksi tersebut benar.

Bunker-bunker di Amerika Serikat, misalnya, beberapa masih digunakan aktif, sementara sisanya sudah lama tak digunakan dan beralih fungsi menjadi museum dan hotel. Pada masa "perang nuklir" antara AS serta Kuba dan Uni Soviet di era awal 1970-an, Presiden AS John F Kennedy (JFK) pernah membuat sebuah bunker di Peanut Island, yang letaknya berseberangan dengan tempat tinggal keluarganya di Florida.

Apa yang terjadi saat ini dengan bunker tersebut? Kini, fungsi bunker berubah menjadi sebuah museum.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com