JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) merancang program 1000 rumah untuk rakyat. Pelaksanaan program ini membutuhkan kerjasama pemerintah daerah, terutama dalam menyeleksi kelayakan calon pemilik rumah gratis tersebut.
Program penyediaan 1000 rumah rakyat tersebut akan dilaksanakan menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Adapun peruntukkan program ini sebanyak 40 % di Jawa dan 60 % di luar Jawa. Nilai investasi program ini mencapai Rp 80 miliar atau setara harga jual setiap rumah bertipe 36, yakni Rp 80 juta per unit.
"Akan diseleksi berdasarkan catatan rekam jejaknya. Beberapa Pemda sudah menyatakan siap bekerjasama, cuma belum bisa kami buka Pemda dari daerah mana karena masih akan menunggu rancangan dan medianya disepakati dulu," kata Ketua Umum APERSI, Eddy Ganefo, usai melakukan audiensi di kantor Kemenakertrans di Jakarta, Rabu (5/12/2012).
Ia mengatakan, penyeleksian calon pemilik rumah gratis tersebut saat ini telah mencapai 40 %. Sementara 60 % sisanya masih mematangkan koordinasi dengan sejumlah Pemda terkait.
Eddy mengatakan, program ini akan menjadi bentuk tanggung jawab sosial pada masyarakat (corporate social responsibility/CSR) berpenghasilan rendah. Untuk itu, pihaknya membutuhkan kerjasama erat dengan Pemda.
Sebelumnya diberitakan, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) akan mendorong Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) untuk bersama-sama membuat regulasi rumah bagi pekerja lepas atau nonformal. Pekerja lepas juga berhak memiliki dan menikmati rumah sendiri.
"Nantinya, skema pembiayaannya bisa berupa KPR (Kredit Pemilikan Rumah) melalui bank. Cara lainnya yang kita dorong adalah agar Kemenakertrans dapat memfasilitasi hal ini dengan memaksimalkan PUMP dari Jamsostek sehingga buruh lepas pun dapat memiliki rumah," ujar Ketua APERSI, Eddy Ganefo, usai melakukan audiensi di kantor Kemenakertrans di Jakarta, Rabu (5/12/2012).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.