Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berharap pada Hunian Berimbang

Kompas.com - 01/11/2012, 11:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatnya pembangunan hunian perumahan eksklusif di Indonesia harus diimbangi dengan penyediaan rumah sederhana dan menengah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Konsep hunian berimbang diharapkan bisa menjamin tersedianya rumah mewah, menengah dan sederhana.

"Pemerintah akan memberikan pedoman kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewujudkan pola pembangunan hunian berimbang," kata Asisten Deputi Penyediaan Prasarana Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Noegraha Soedjana, di Jakarta, Rabu (31/10/2012) kemarin. 

"Hunian berimbang merupakan salah satu cara mewujudkan kerukunan antar golongan masyarakat. Selain itu, dapat menciptakan keserasian tempat bermukim secara sosial dan ekonomis dan efisiensi pendayagunaan lahan," paparnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Perencanaan Kawasan Kemenpera, Siti Budihartati, mengatakan selain mengatur tentang Pola Pembangunan Hunian Berimbang, pemerintah juga memberikan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan dan kawasan permukiman.

"Bantuan tersebut diberikan ke sejumlah kawasan yakni kawasan skala besar, perumahan khusus, bukan skala besar, rusunawa atau rusunami, rumah sejahtera tapak dan rumah murah," ujarnya.

Target pembangunan PSU perumahan dan kawasan permukiman untuk 2012 sebanyak 145.000 unit. Sementara pada 2013 akan ditingkatkan menjadi 161.616 unit dengan rincian 110.159 unit kawasan skala besar, 44.360 unit kawasan non skala besar dan 7.097 kawasan khusus. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com