JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diluncurkan pada 2011 lalu, program CitraRaya EcoCulture yang bertujuan hendak membudayakan gaya hidup ramah lingkungan di kota mandiri CitraRaya Tangerang mengalami kemajuan pesat. Kawasan tersebut kini semakin tertata rapi, hijau, sejuk, dan asri.
Kini, dengan perubahan itu, nilai investasi properti baik residensial maupun komersial di CitraRaya melaju pesat. Ini sejalan dengan visi besar CitraRaya untuk menciptakan lingkungan sosial bergaya hidup ramah lingkungan (green vommunity), yang direalisasikan bagi semua stakeholder.
Presiden Direktur PT Ciputra Residence Budiarsa Sastrawinata kepada Kompas.com di sela acara HUT Ke-18 CitraRaya dan satu tahun peluncuran kampanye EcoCulture di klaster Ecopolis, CitraRaya, Tangerang, mengatakan, CitraRaya EcoCulture merupakan program terencana, terpadu dan berkesinambungan untuk mewujudkan terciptanya budaya ramah dan peduli lingkungan di kawasan itu. Sebelumnya, lanjut dia, secara kontinyu program "perawatan" lingkungan ini sudah sejak lama dilakukan.
"Dan, program ini menjadi semacam penegasan secara formal dari keseriusan kami untuk lebih menggiatkannya ke seluruh stake holder yang terlibat," ujar Budiarsa.
Adapun beberapa langkah penting yang telah dilakukan terkait program itu antara lain merevitalisasi kawasan-kawasan hunian dan area komersial menjadi lebih hijau, perbaikan infrastruktur dan penataan rambu-rambu di jalan-jalan utama, pembuatan jalur sepeda (bike lane) lengkap dengan rambu-rambunya, pengelolaan sampah ramah lingkungan dengan metode composting yang menghasilkan kompos per 4 ton pupuk organik per bulan, serta pembuatan ribuan lubang biopori untuk menjaga kualitas resapan air tanah. Selain itu, pihaknya juga kini telah memanfaatkan solar cell sebagai sumber energi listrik tenaga surya untuk menggerakkan aerasi air danau, dan penerangan jalan umum (PJU) dengan lampu hemat energi LED.
"Mulai sekarang kami juga memperbanyak tanaman peneduh untuk menyegarkan lingkungan agar bisa menurunkan suhu di areal mikro, sekaligus memperbanyak oksigen di lingkungan ini," katanya.
Kini, setelah setahun dicanangkan, program ini telah menunjukkan hasil positif, terutama respon warga. Secara aktif dan sadar sebagian besar warga terlihat telah melakukan penghijauan di lingkungan klaster masing-masing dengan mengajak anak-anak mereka menanam pohon-pohon di ruang-ruang terbuka hijau (taman-taman).
"Sejak peluncuran program ini kami telah menanam 2.577 pohon di klaster perumahan, sekitar danau dan daerah umum. Warga juga ikuti aktif memilah sampah-sampah organik dan anorganik rumah tangga yang akan diolah menjadi kompos untuk menyuburkan taman-taman," papar Budiarsa
Fitur-fitur "hijau"
Di samping perawatan lingkungan dan pembenahan infrastruktur, menurut Budiarsa, dalam dua tahun terakhir ini pembangunan hunian dan area komersial di CitraRaya telah menggunakan material bangunan ramah lingkungan, misalnya mengurangi pemakaian bahan kayu dan tidak memakai produk-produk yang tidak ramah lingkungan lainnya. Menurutnya, cara ini dilakukan untuk menyempurnakan hunian ramah lingkungan, sehingga semua produk rumah, ruko dan perkantoran didesain dengan pertimbangan pencahayaan alami dan sirkulasi udara dengan matang.
"Ini didasari dengan studi sun path analysis, wind profiling, dan solar exposure, sehingga desain rumah disesuaikan dengan konsep green house dengan memanfaatkan bukaan ruang yang memudahkan cahaya masuk dan udara berputar sempurna, sehingga rumah akan lebih terang secara alami meski tidak banyak menggunakan lampu, sekaligus kesejukan akan tetap terjaga dengan meminimalkan kerja AC," jelas Budiarsa.
Ia menambahkan, meskipun pengaplikasian fitur-fitur green property ini membebani biaya produksi dan perawatan lingkungan, namun dalam waktu jangka panjang banyak keuntungan bisa didapatkan. Salah satu contoh penggunaan lampu LED untuk PJU.
"Pembelian awalnya memang mahal, tapi running cost-nya lebih murah karena lebih hemat energi dibanding dengan lampu biasa. Sedangkan untuk rumah, dengan memanfaatkan material ramah lingkungan dan desain yang cermat, pemakaian AC dan lampu akan minim. Maka, kenaikan production cost tidak ada artinya jika dibanding dengan manfaatnya," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.