Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabodetabek Masih Favorit, Bogor Masih Dilirik

Kompas.com - 25/09/2012, 12:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung meningkat di tahun 2012 diperkirakan mencapai 6,1 persen hingga 6,5 persen pada kuartal III/2012. Peningkatan tersebut diharapkan terus mendukung pesatnya pasar properti di Indonesia.

Tingkat penjualan pre-sales tercatat pada angka 61,7 persen atau naik 2,7 persen dari kuartal lalu dan 2,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Adapun aktivitas pre-sales dari proyek mendatang didominasi oleh proyek-proyek kelas menengah, atau sekitar 65,52 persen dari total transaksi.

Pasar properti di Jabodetabek sendiri masih terus memperlihatkan tren pertumbuhan yang baik hingga akhir 2012 ini. Demikian diungkapkan pengamat Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda.

"Beberapa kawasan potensial seperti Bogor, Bekasi, hingga Depok menjadi pilihan sejumlah pengembang," kata Ali di Jakarta, baru-baru ini.

Apalagi, lanjut dia, ditopang akses tol, kawasan tersebut akan menjadi lebih hidup dari segi ekonomi dan bisnis serta memiliki potensi untuk tempat tinggal serta investasi. Ali menuturkan, sektor properti yang masih menjadi hal baru dengan tingginya pertumbuhan itulah yang memberikan ruang bagi pengembang dan konsumen melakukan langkah-langkah spekulatif.

Salah satu kawasan di kota satelit Jakarta yang terus berkembang pesat adalah Kota Bogor. Seperti wilayah lain di kawasan Jabodetabek, Bogor juga menghadapi problem kemacetan lalu lintas. Volume kendaraan yang keluar masuk kota itu semakin tinggi, sementara kapasitas jalan tidak bertambah (620 kilometer).

Salah satu akses yang banyak dipakai untuk memasuki Kota Bogor adalah Jalan Tol Jagorawi melalui pintu Tol Bogor keluar di Jalan Pajajaran dan Terminal Baranangsiang. Kawasan Bogor Utara kini juga kian ramai dengan area bisnis dan komersial selain hunian. Apalagi Pemerintah Kota Bogor akan melengkapi tol BORR dengan jalan lingkar dalam kota (inner ring road), serta jalan arteri seperti Jalan TB Simatupang yang mengapit Jalan Tol Pondok Pinang-Kampung Rambutan di Jakarta. Terminal Baranangsiang juga direncanakan dipindahkan ke Ciluar, sekitar 2 kilometer dari Kedung Halang.

Terkait potensi Kota Bogor yang sangat besar tersebut, kawasan ini sudah banyak dilirik pengembang-pengembang kawakan. Produk yang dikembangkan mulai dari hunian tapak hingga hunian vertikal yang ternyata juga direspon sangat baik oleh masyarakat.

Salah satu produk properti yang diprediksi akan menjadi landmark baru kawasan Bogor adalah Bogor Valley Condotel. Proyek di atas lahan seluas 0,6 hektar ini merupakan perpaduan hotel dan apartemen hak milik strata title dalam satu kawasan dan memiliki lokasi di arteri sentra bisnis Bogor sekaligus akses langsung menuju Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), yaitu jalan Sholeh Iskandar.

"Untuk mencapai Bogor Valley Condotel, dari arah Jakarta lewat Tol Jagorawi Anda bisa langsung keluar di pintu Tol Sentul Selatan tanpa perlu memasuki Kota Bogor," kata CEO Binakarya Propertindo Group Go Hengky Setiawan, pengembang kondotel tersebut, kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (25/9/2012).

Bogor Valley Condotel akan memiliki 3 tower, yaitu 2 tower untuk apartemen dan 1 tower hotel. Ketiganya dirancang untuk memiliki view Gunung Salak, Pancar, dan Hambalang. Nilai investasi yang diperlukan untuk proyek ini diperkirakan sebesar Rp 125 miliar.

"Kami masih melakukan tes pasar terhadap 2 tower unit apartemen yang ada untuk mengetahui sejauhmana produk ini diserap oleh masyarakat," kata Hengky.

Untuk rencana pembangunan, BPG menargetkan kuartal keempat tahun 2012 ini pihaknya sudah dapat memulai tahapan pembangunan untuk kemudian melakukan serah terima bertahap pada kuartal awal 2014. Adapun operator yang nantinya akan mengoperasikan hotel, BPG saat ini sedang melakukan penjajakan dengan beberapa operator hotel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau