Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampus UMN Bangun Gedung Hemat Energi

Kompas.com - 09/09/2012, 15:42 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Salah satu isu yang kini menjadi perbincangan dunia internasional adalah pemanasan global. Berbagai solusi tengah diperdebatkan demi mendapatkan jalan keluar untuk menghindari kerusakan bumi.

Beberapa langkah nyata dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan menghemat energi, baik energi yang dapat diperbarui maupun tidak.

Peresmian gedung New Media Tower di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Sabtu (8/9/2012), misalnya, seakan menjawab tantangan perubahan iklim dan pemanasan global. Gedung terbaru milik UMN ini telah "dibekali" berbagai solusi sederhana dan efektif untuk menghemat energi.

"Banyak orang peduli terhadap keadaan lingkungan setelah kerusakan terjadi, padahal aksi nyata juga dapat dilakukan sebagai pencegahan sebelum kerusakan itu muncul. Salah satu yang kita terapkan adalah melalui pembangunan New Media Tower ini. Ini sebagai langkah nyata penghematan energi," Ketua Yayasan UMN Teddy Surianto kepada Kompas.com.

New Media Tower merupakan gedung dengan rancangan passive energy. Rancangan ini adalah rancangan yang tidak memerlukan pemanas atau pendingin mekanis. Bangunan secara pasif dirancang untuk memanfaatkan iklim sekeliling untuk menjaga kenyamanan di dalam gedung.

Adapun bentuk rancangan passive energy ini ada pada penggunaan double skin, yaitu merupakan "kulit kedua" yang melapisi gedung sehingga sinar matahari tidak langsung "menghantam" gedung ini. Adanya "kulit kedua" pada bagian terluar gedung ini juga mengurangi jumlah cahaya matahari yang dapat masuk ke dalam gedung.

"Kulit kedua" tersebut terbuat dari lembaran aluminium yang diberi lubang sebanyak 50 persen dari luasan kulit. Lubang-lubang yang ada pada lembaran ini telah dirancang agar dapat memberikan cahaya matahari yang seimbang sepanjang hari.

Selain itu, dengan lubang ini, bukan hanya sinar matahari dapat masuk, namun juga angin. Dengan demikian, bagian luar kelas dan lorong-lorong tidak membutuhkan pendingin udara. Sirkulasi udara segar pun lancar dan sangat baik.

Hemat lebih dari 49 persen

Perancang gedung New Multimedia Tower, Budiman Hendropurnomo, mengatakan, bahwa konsumsi energi terbesar dari sebuah gedung berasal dari pendingin udara (AC). Untuk itulah, dengan melapisi kulit alumunium berlubang, AC hanya diperlukan dalam ruang-ruang kelas. Selebihnya, sirkulasi udara terjadi secara alami.

Dalam keadaan normal, sedikitnya sinar matahari yang masuk juga akan membuat ruangan kelas bersuhu cukup rendah. Kinerja AC akan menjadi lebih ringan. AC tidak harus "bersaing" dengan teriknya sinar matahari dan energi yang diperlukan juga lebih sedikit.

"Bahkan, dalam kasus tertentu, gedung ini bisa tidak mengunakan energi sama sekali. Sinar matahari dapat menjadi penerang. Jendela jungkit dibuka agar sirkulasi udara terjaga. Tanpa lampu, tanpa pendingin udara," kata Budiman.

Dibandingkan dengan bangunan lain tanpa teknologi ramah lingkungan, Budiman mengungkapkan, New Media Tower dapat menghemat energi sampai 49 persen. Selain itu, di dalam gedung ini juga telah dipasang sistem saluran gas. Dengan demikian, akan lebih banyak lagi penghematan energi dapat dilakukan setelah memanfaatkan gas sebagai sumber energi.

Ia mengatakan, hadirnya New Multimedia Tower bukan tujuan akhir yang ingin dicapai UMN. Gedung ini adalah satu dari rencana enam bangunan hemat energi yang akan dibangun oleh kampus tersebut. Rencananya, seluruh gedung akan berdiri pada 2028 mendatang. Budiman memastikan, semua gedung yang akan dibangun dalam kompleks Kampus UMN nantinya merupakan gedung ramah lingkungan dan hemat energi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com