JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan rumah khususnya perumahan kelas menengah ke bawah diprediksi menurun selama memasuki bulan ramadhan dan lebaran pada pertengahan Juli – Agustus 2012. Penurunan penjualan ini diprediksi bisa mencapai 50 persen.
“Seperti biasanya memasuki masa ramadhan dan lebaran, permintaan rumah akan menurun. Nanti, setelah Lebaran akan membaik lagi seperti masa sebelum Ramadhan,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Eddy Ganefo ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (13/7/2012).
Meski permintaan akan membaik usai lebaran nanti, Eddy mengkhawatirkan penjualan rumah tetap seret akibat kebijakan pemerintah terkait rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah tidak jelas. “Saat ini kondisi penjualan rumah subsidi sangat rendah akibat kebijakan pemerintah itu trial and error. Ditambah sebentar lagi memasuki masa ramadhan, penjualan rumah sangat kecil,” katanya.
Ditemui dalam kesempatan berbeda, Ketua The Housing Urband Development (HUD) Institute, Zulfi Syarif Koto menilai penurunan penjualan rumah jelang ramadhan dan lebaran ini sesuatu yang lumrah. Berdasarkan pantauan, biasanya masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah ini ketika memasuki bulan Juni – Juli mempersiapkan anggaran untuk biaya sekolah anak. Khusus tahun ini, kata Zulfi, biaya lebih dipersiapkan untuk ramadhan dan lebaran ketimbang membeli rumah.
Kondisi penurunan penjualan rumah ini, lanjutnya, tidak berpengaruh pada penjualan rumah dengan segmen menengah ke atas. Pangsa pasar kelas ini tidak terpengaruh dan penjualan rumah masih dalam kondisi stabil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.