Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Nyaman, Teras Pun Butuh Taman

Kompas.com - 16/12/2011, 12:40 WIB

KOMPAS.com - Walau sedikit berbeda, teras juga membutuhkan elemen-elemen pengisi ruang. Elemen teras dibutuhkan untuk menjadikan teras sebagai tempat yang nyaman.

Seperti halnya interior, teras juga memiliki lantai. Bahan dasarnya bisa sangat fleksibel, baik itu menggunakan kayu, keramik, atau batu-batu alam dengan tekstur kasar. Tekstur kasar tentu dibutuhkan untuk mencegah slip saat teras basah oleh hujan.

Selain lantai, teras juga membutuhkan dinding. Nah, soal dinding ini agak beda dengan dinding interior. Dinding teras relatif lebih sedikit, bahkan mungkin hanya sebatas dinding yang berhubungan dengan ruang dalam.

Untuk area yang menghadap ke ruang luar atau taman, sebaiknya tidak perlu ditempatkan dinding, terlebih yang masif. Penambahan railing kayu (langkan), dinding rendah dari semen (birai) atau balusterade sebagai pembatas dengan area taman harus selaras dengan ruang teras keseluruhan. Namun, harus diperhatikan, keberadaan langkan akan menambah cantik atau malah menyesakkan ruangan.

Keberadaan atap juga menjadi penting. Atap merupakan penaung teras dari terpaan panas matahari dan siraman air hujan. Dengan adanya atap, duduk diteras dapat dilakukan kapan saja, baik saat terik matahari maupun ketika hujan datang.

Untuk mempercantik teras, Anda dapat melakukan beberapa langkah sederhana. Misalnya, memodifikasi tampilan penyangga atap. Penyangga atap berupa kolom misalnya, dapat dilapis dengan batu alam, atau dikombinasikan dengan cat, sehingga tercipta penampilan teras yang indah.

Last but not least adalah unsur taman. Harus dipahami, teras adalah a view with a room (tempat untuk menikmati pemandangan). Taman mungil yang sesak dengan tempat jemur pakaian boleh saja dipilih sebagai view teras Anda.

Namun, jika ada pemandangan yang lebih baik, pilihlah teras dengan lingkungan yang asri. Anda dapat menempatkan tanaman semaksimal mungkin agar teras tampil asri dan teduh. Peneduh itu bisa berupa pohon besar ditempel jenis epifit, tanaman semak, perdu, rambat, juga tanaman air. (Ramadhini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com