Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Paksa Eksotik Kalau Susah Dibersihkan

Kompas.com - 11/10/2011, 08:58 WIB

KOMPAS.com - Memiliki kamar mandi yang sehat tak ubahnya seperti memiliki dapur sehat. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah faktor sirkulasi udara luar.

Sirkulasi udara pada kamar mandi penting agar udara di kamar mandi bisa bertukar. Sirkulasi juga dapat berguna untuk menghindarkan ruangan ini dari kelembapan, baik itu melalui saluran sirkulasi langsung maupun exhaust fan.

"Karena kamar mandi yang sehat adalah kamar mandi yang kering, sementara kalau basah akan menyimpan bakteri di bawah lantainya," ujar Dina Hartadi, Wakil Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) cabang Jakarta, kepada KOMPAS.com, Jumat (7/10/2011) lalu.

Pilihan material lantai pun harus yang antiselip. Dina menyarankan untuk tidak memilih yang licin karena berbahaya untuk keselamatan pemilik rumah.

"Tapi, jangan juga memilih batu-batu alam yang kita tahu susah sekali membersihkannya," ucap Dina.

Ia juga menekankan, pemilik rumah harus memilih material yang tidak melukai dan mudah dalam perawatannya. Jika bersikeras memakai batu alam supaya berkesan eksotik, maka penempatannya cukup dilakukan di dinding karena lebih aman.

"Bisa juga di lantai juga, tapi harus di-coating (diberi lapisan cat khusus) terlebih dahulu, supaya mudah dibersihkan. Kalau tidak, lantai pun bisa jadi sarana menyimpan kotoran," katanya.

Menurut dia, semua itu harus sudah dipikirkan sejak awal mendesain kamar mandi. Pada prinsipnya, kamar mandi tidak ada ukuran yang boleh dan tidak boleh. Untuk itu, cara memperhitungkan penempatan peralatan mandi dan luasan ruang harus dilihat berdasarkan pertimbangan aktivitas apa saja yang akan dilakukan di dalamnya.

"Termasuk juga memerhatikan luas peralatan dan pergerakan manusia di dalamnya," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com