Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aman... Selama Bunga Kredit di Bawah 10 Persen!

Kompas.com - 10/10/2011, 19:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sektor residensial masih akan menjadi perhatian para pengembang dan konsumen properti secara umum. Gejolak yang melanda perkonomian global saat ini belum terasa dampaknya terhadap bisnis properti di Tanah Air.

Demikian diungkapkan Managing Director dan Chief Executive Officer Unit Usaha City Property PT Bakrieland Development Tbk Agus J Alwie. Ia mengakui, gejolak ekonomi global memang tidak bisa diprediksi.

"Tapi, saya rasa tidak terlalu banyak dampaknya dan mudah-mudahan tidak terlalu banyak," katanya di Jakarta, Minggu (9/10/2011).

Apalagi, lanjut Agus, bisnis properti Indonesia tidak bergantung pada investor asing, khususnya Amerika dan Eropa.

"Yang masuk untuk berinvestasi bukan hanya dari Eropa dan Amerika, melainkan ada China dan Jepang. Mereka masih butuh ruang," katanya.

Memang, dia mengakui, bisnis properti seperti gerbong ikutan, tetapi tidak langsung mengacu pada Amerika dan negara-negara Eropa, seperti Inggris. Karena itu, ia memprediksi, krisis global tidak terlalu berdampak banyak bagi bisnis properti.

"Selama bunga kredit masih di bawah 10 persen," ujar Agus.

Sebelumnya, Direktur Marketing Agung Podomoro Group Indra W Antono juga mengatakan, pertumbuhan penjualan semester II masih sesuai perkiraan, yakni tumbuh sebesar 12-15 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2010. Indra bahkan yakin, hingga tahun depan gejolak ekonomi global tidak akan berpengaruh karena permintaan dan suplai sektor properti di Indonesia tidak dibangun oleh pendanaan luar negeri.

Agus dan Indra juga sepakat, meskipun ada gejolak global, hingga saat ini belum ada pengalihan investasi ke sektor properti di Tanah Air.

"Apalagi, berharap dari pembelian asing di sektor ini. Regulasi untuk properti bagi orang asing di Indonesia, kan, juga belum jelas betul. Jadi, belum ada tren itu," kata Indra.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com