Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Macet, Pasangan Muda Pilih Apartemen

Kompas.com - 07/10/2011, 17:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketimbang menghadapi kemacetan karena punya rumah di daerah pinggiran Jakarta, segelintir masyarakat kini memilih membeli apartemen kelas menengah ataupun kondominium yang dekat dengan pusat perkantoran. Pembeli apartemen menengah kian berimbang, antara investor dan konsumen akhir.

Demikian disampaikan Associate Director Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo kepada KOMPAS.com, Kamis (6/10/2011) malam. Arief menuturkan, tren penjualan apartemen kelas menengah terus membaik. Apalagi, kini pembeli yang tadinya kebanyakan didominasi investor sekarang hampir berimbang dengan konsumen akhir (end user).

"Artinya, memang keluarga muda yang masih aktif bekerja di (misalnya daerah) CBD Jakarta cenderung membeli apartemen kelas menengah ini dibandingkan dengan membeli rumah di luar Jakarta, misalnya di Jabodetabek, tetapi harus mengalami tingkat kemacetan yang makin tinggi saat ini," kata Arief.

Akibat kemacetan tersebut, lanjut dia, pasangan muda tersebut harus mengeluarkan dana lebih untuk bahan bakar transportasi yang dipakai dan menghabiskan waktu di jalan. Oleh sebab itu, kini pengembangan apartemen ataupun kondominium tersebut cenderung berhasil.

"Dengan syarat pembangunan jenis hunian tersebut berada di lokasi komersial, di mana sudah jarang perumahaan atau harga perumahan sudah cukup tinggi di daerah tersebut," ujarnya.

Berdasarkan data Cushman & Wakefield Indonesia, tingkat permintaan rental apartemen kini semakin meningkat. Alhasil, tingkat okupansi untuk apartemen sewa tetap tinggi, dengan angka sebesar 76,9 persen, sedangkan service apartment mencapai 75,2 persen.

Sementara itu, tingkat penjualan kondominium juga masih menarik, walaupun sempat terjadi perlambatan penjualan saat akhir bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri. Penjualan kondominium pun lebih didominasi oleh segmen kelas menengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com