Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deddy Wahjudi: Arsitek Indonesia Patut Diperhitungkan Dunia

Kompas.com - 20/09/2011, 20:49 WIB

KOMPAS.com - Arsitek Indonesia itu memiliki keragaman karakter, inovasi konsep, serta pemikiran baru yang seharusnya masuk dan mewarnai khazanah perkembangan arsitektur dunia. Begitulah pendapat Arsitek Deddy Wahjudi, penggagas Indonesian Architects Week @ Tokyo 2011 (IAWT 2011). Karena itu, pada saat Kongres Asosiasi Arsitek Dunia berlangsung, sebanyak 46 karya arsitek Indonesia turut dipamerkan dari 24 September - 2 Oktober 2011.

Kepada Kompas.com, Deddy bercerita bagaimana pameran ini terwujud serta mendapat apresiasi positif dari para Arsitek Indonesia.

Kegelisahan apa yang Anda rasakan sebagai arsitek, sehingga "membuka jalan" bagi para arsitek Indonesia berpameran di Tokyo, Jepang?

Peran para arsitek Indonesia bagi perkembangan keilmuan arsitektur dunia sangat signifikan. Berbagai karya dan penghargaan pada skala nasional dan internasional pun banyak diraih oleh mereka. Arsitek Indonesia memiliki keragaman karakter, inovasi konsep dan pemikiran baru. Ini seharusnya masuk dan mewarnai khazanah perkembangan arsitektur dunia. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, kami berpameran dalam Indonesian Architects Week @ Tokyo 2011, sebagai even berkesinambungan saat Kongres Dunia Asosiasi Arsitek Dunia (UIA) berlangsung.

Seperti apa pandangan dunia terhadap arsitek dan perkembangan arsitektur Indonesia? Bagi mereka, arsitektur Indonesia adalah Borobudur, Rumah Toraja, dan berbagai bangunan tradisional dari berbagai suku di Indonesia. Sementara, peran arsitek Indonesia akhir-akhir ini hampir tidak pernah dilihat. IAWT 2011 mencoba untuk membuka mata dunia tentang peran arsitek Indonesia akhir-akhir ini.

Mengapa memilih Tokyo, Jepang, untuk pameran arsitek?

Selain Kongres Dunia Arsitek tahun ini berlangsung di Tokyo, saya melihat bahwa Tokyo adalah salah satu pintu gerbang Arsitektur Asia. Silaturahmi kita dengan komunitas dunia yang lebih luas dapat dilakukan di sini.

Bisa diceritakan proses awal sampai akhirnya IAWT 2011 ini dimintai oleh rekan-rekan arsitek lainnya?

Pameran IAWT 2011 ingin memberi gambaran perkembangan dunia arsitektur dan arsitek Indonesia saat ini. Kami membuat undangan terbuka bagi semua arsitek Indonesia untuk memasukkan karya, kemudian melewati proses kurasi. Sebagai kurator, Arsitek Andra Matin dan saya memilih 46 dari 160-an karya yang masuk. Karya para Asritek ini dikirim dari seluruh penjuru Tanah Air.

Bisa diceritakan proses kurasi yang menghasilkan 46 karya terpilih? Proses kurasi berlangsung dengan dua tahapan. Akhirnya terpilih 46 karya, mewakili keragaman filosofi, karakter arsitek dan skala karya. Ada karya rumah tinggal hingga jenis bangunan yang lebih kompleks seperti pabrik, bangunan infrastruktur, hingga bangunan tinggi. Beberapa dari desain ini menjawab kebutuhan aktual masyarakat Indonesia, lainnya ada tentang desain utopia. Karya juga ada yang merupakan karya terbangun, namun ada pula hasil studi/workshop. Desain yang kami pilih kebanyakan karya dengan penghargaan berskala nasional atau internasional. Kami berharap, karya IAWT 2011 merupakan representasi perkembangan arsitektur Indonesia saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com