Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Pengembang Nakal di Bandung!

Kompas.com - 05/08/2011, 13:37 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan, di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, banyak pengembang perumahan nakal, oleh karenanya, warga diminta jeli dalam membeli rumah. Sebaiknya sebelum membeli rumah warga harus melihat kualitas pengembangnya dan jangan tergiur bujuk rayu pengembang dengan penawaran sarananya.

"Kita harus akui ada pengusaha yang kabur setelah rumahnya semua terjual. Padahal kewajibannya dalam menyelesaikan infrastruktur fasum (fasilitas umum) dan fasos atau fasilitas sosial belum selesai dilaksanakan," kata Dadang Naser kepada wartawan, Kamis (4/8/2011) kemarin.

Dirinya berjanji tidak akan kembali memberi izin bagi pengembang yang tidak melengkapi fasum dan fasosnya.

"Sebelum diserahterimakan dari pengembang, kita akan lihat dulu kewajibannya apakah sudah dilaksanakan atau belum. Kalau belum, kita tidak mau menerimanya. Karena kalau sudah diterima semuanya akan menjadi tanggungjawab pemda," ujarnya.

Dia menjelaskan, fasum dan fasos yang menjadi tanggungjawab pengembang itu meliputi jalan, penerangan lampu jalan, selokan, tempat sampah, sarana umum, dan masjid. Sebelum diserahkan kepada pemda, pihaknya akan memeriksa terlebih dulu kewajiban pengembang tersebut.

Hal yang sama juga disampaikan anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, Aep Saepulloh. Menurutnya, perbaikan jalan masuk ke perumahan sepenuhnya tanggung jawab pengembang. Bahkan, belum ada payung hukum yang menyebutkan bahwa setelah jalan itu diserahkan kepada pemerintah menjadi tanggung jawab pemerintah. Oleh karenanya, DPRD Kabupaten Bandung akan membahas persoalan ini lewat Raperda Utility 2011 Dalam raperda itu, akan dibahas soal fasos dan fasum yang diserahkan dari pengembang kepada pemerintah daerah.

"Termasuk didalamnya dibahas apakah penyerahan fasos dan fasum itu setelah perumahan itu berdiri lima tahun atau berapa tahun," ujarnya.

Seperti diketahui, kondisi jalan di perumahan banyak yang rusak parah. Perbaikan tak kunjung dilakukan pihak pengembang perumahan. Padahal, saat kondisi jalan itu masih mulus, pengembang seharusnya menyerahkan prasarana lingkungan, fasum dan fasos perumahan kepada pemerintah daerah setempat.

Namun demikian, dari sekian banyak pengembang, hanya segelintir yang sudah menyerahterimakan fasum dan fasos perumahan kepada pemerintah. Bahkan, ada pula pengembang bangkrut sebelum fasum dan fasos diserahterimakan kepada pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com