Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Properti Cirebon Naik, Pertanian Tercekik

Kompas.com - 30/07/2011, 11:57 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Bisnis dunia properti di Kabupaten Cirebon menunjukan geliat peningkatan signifikan selama tiga tahun terakhir. Selain karena lokasi lahan terbuka lebar dengan posisi strategis, program subsidi perumahan dari pemerintah juga menjadi indikator peningkatan tersebut.

Data dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Cirebon, per-Juli tahun 2011, BPPT sudah mengeluarkan 32 izin pembangunan perumahan. Menurut Kepala BPPT Kabupaten Cirebon Abdul Tolib, jika saja selama enam bulan ke depan juga mengeluarkan izin dengan jumlah sama, maka akan melampui tahun sebelumnya.

Sebagai gambaran, pada 2007 pelaku usaha di bidang perumahan yang berminat berinvestasi di Kabupaten Cirebon hanya dua. Setahun kemudian jumlah tersebut naik menjadi 16, dan pada 2009 menunjukan peningkatan menjadi 29, sementara pada 2010 naik secara signifikan menjadi 58 perusahaan.

"Peningkatan ini selain karena kondisi wilayah Cirebon yang strategis, terlebih karena di sini sudah dibangun jalan Palikanci dan Tol Kanci-Pejagan," kata Abdul Tolib didampingi Kasubsi Pelayanan Administrasi Perijinan, Dede Sudiana, Jumat (29/7/2011).

Meski menjadi primadona perumahan, pihaknya tidak serta merta memberikan izin setiap pengajuan yang masuk. Koordinasi dengan instansi terkait akan tetap dilakukan. Misalnya berkoordinasi dengan Dinas Pertaniana.

"Jangan karena ada investor masuk lalu kemudian mengesampingkan kepentingan yang lebih besar. Intinya kami akan selalu mengacu terhadap RUTR yang ada," tegasnya.

Pertanian terancam

Terkait menjamurnya lokasi-lokasi perumahan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Efendi mengatakan, pada satu sisi dirinya merasa bangga melihat banyaknya investor masuk ke Kabupaten Cirebon. Hal ini menunjukan, Cirebon dinilai semakin bagus di mata investor. Namun di sisi lain sempat muncul kekhawatiran, bahwa peningkatan itu akan semakin menyempitkan lahan pertanian karena terus "termakan" oleh lokasi perumahan.

Untuk itulah, lanjut dia, untuk mempertahankan Kabupaten Cirebon sebagai salah satu lumbung padi (beras) di Jawa Barat, dirinya mengharapkan agar wilayah utara dan barat Cirebon tidak diganggu pembangunan.

"Kita tahu kalau dari utara dan barat, misalnya Panguragan dan Kapetakan, selama ini sebagai lahan pertanian. Sebab wilayah barat dan utara memang menghasilkan produk pertanian handal. Karena itu, silahkan dibangun tapi jangan di kedua kecamatan itu," kata Ali tanpa merinci angka pasti jumlah produksi pertanian di kedua wilayah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau