Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biarkan Anak Punya "Daerah Kekuasaan" Sendiri

Kompas.com - 28/06/2011, 11:04 WIB

KOMPAS.com - Kamar tidur menjadi ruang pribadi bagi pemiliknya, tak terkecuali di mata anak-anak. Bagi mereka, setelah tidur terpisah dari orang tuanya, kamar tidur seolah menjadi "daerah kekuasaannya".

Jangan dulu "daerah kekuasaan" itu selalu diartikan buruk, karena anak-anak akan selalu bisa diarahkan pada hal-hal positif melalui kamarnya sendiri. Sebutlah misalnya, anak bisa menjaga dan menghargai ruang pribadi dan barang-barang di dalamnya sehingga mereka juga akan belajar menghargai ruang pribadi orang lain sejak dini.

Kamar anak tentu cukup penting peranannya sebagai saksi tumbuh kembangnya mereka. Karena saat masih kecil, sebagian waktu anak akan dihabiskan di dalam kamar, seperti kegiatan bermain, belajar, dan beristirahat atau tidur. Saat beranjak remaja dan dewasa, kamar menjadi ruang penting bagi anak sebagai ruang pribadinya.

Karena banyak waktu dihabiskan di dalam kamar, sebaiknya kamar anak mempertimbangkan faktor kenyamanan. Kenyamanan bisa diterjemahkan dengan arti menyenangkan bagi anak atau sebagai ruang untuk menghabiskan waktu di dalamnya, dan ruang yang bisa mencerminkan dirinya sehingga merasa betah berlama-lama di dalamnya.

Betah

Lalu, bagaimana agar anak-anak bisa betah di dalam kamarnya sendiri? Salah satu cara bisa dilakukan adalah dengan mewujudkan hal-hal yang mencerminkan dirinya lewat hobi, warna kesukaan, atau desain yang tepat. Misalnya, untuk anak laki-laki yang menyukai konsep film atau tokoh kartun kesukaan mereka, bisa diambil tema tentang superhero, robot, mobil, atau pesawat terbang. Sementara, anak perempuan lebih suka dengan konsep tokoh kartun putri dongeng seperti Cinderella, Putri Duyung, Barbie, dan lainnya.

Anda pun bisa menerjemahkan hobi anak ke dalam dekorasi kamar tidurnya. Misalnya, si anak suka olahraga basket, Anda bisa memilih aksesoris seperti bedcover dengan desain bola basket. Hobi sepak bola juga bisa diaplikasikan lewat aksesoris karpet berlambang tim kesayangannya atau selimut berlogo tim sepakbola kesukaan mereka.

Cara lainnya, Anda atau isteri bisa memberi sentuhan warna ceria pada dinding kamar anak. Biasanya, anak laki-laki suka dengan warna biru atau kuning, sedangkan anak perempuan lebih menyukai warna pink, merah, hijau muda, dan ungu.

Dinding yang berwarna memang tidak selalu mutlak memberi kesan tersendiri pada anak. Namun, yang terpenting adalah bagaimana caranya warna bisa membebaskan imajinasi kreatif si anak sehingga nyaman berada di kamarnya.

Kemudian, pilihan furnitur untuk kamar anak sebaiknya juga memilih yang sesuai dengan tema kamar, terlebih dengan mempertimbangkan kebutuhan mereka. Pemakaian furnitur bisa selaras dengan warna dinding atau digunakan teknik padu padan warna sehingga menghasilkan warna-warni menarik.

Karena banyaknya barang anak, seperti baju dan mainan, Anda bisa menempatkan furnitur dengan banyak laci sebagai tempat penyimpanannya. Agar betah di dalam kamarnya, yang tak kalah penting adalah, melibatkan buah hati dalam menata kamar tidurnya.

Terakhir, jangan memaksakan ide-ide Anda kalau anak tidak menyukainya. Hal itu hanya akan membuat anak justeru tidak kerasan dan akhirnya enggan belajar mandiri di kamar tidurnya sendiri. Anak seolah tak punya "daerah kekuasaannya" lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com