Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candra Naya, Cagar Budaya di Kawasan Superblok Modern

Kompas.com - 23/06/2011, 11:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Zaman sekarang, ketika kebanyakan bangunan modern merobohkan bangunan-bangunan kuno, pemandangan di Green Central City justru sebaliknya. Cagar budaya bersejarah Candra Naya justeru tetap dibiarkan berdiri dan dilestarikan.

Chief Operating Officer Green Central City (GCC) Martono Hadipranoto mengungkapkan, bangunan berumur dua abad tersebut justeru hendak dijadikan ikon utama bagi kompleks Green Central City sehingga menjadi landmark Jakarta Kota.

"Fisiknya berupa Green Central City, tetapi jiwanya ada di Candra Naya," kata Martono kepada Kompas.com, Kamis (23/6/2011) .

Martono mengatakan, tinggal dan bekerja di kawasan emas Jakarta sangat membutuhkan kualitas hidup sehat dan sejahtera, baik secara material maupun spiritual. Di tengah hiruk pikuknya Jakarta, kenyamanan dan kelengkapan fasilitas tinggal tentu menjadi penting demi kelangsungan hidup yang lebih baik.

Untuk itu, kata Martono, keberadaan Candra Naya diharapkan menjadi penyempurna superblok seluas 14.000 m2 terdiri dari dua tower apartemen dengan total 844 unit + penthouse, commercial area, skypark, dan tempat parkir luas.

"Tidak lain, kalau berada di jantung kota Jakarta seperti ini, konsepnya adalah memadukan kenyamanan bagi penghuni, juga investasi menguntungkan," ujar Martono.

Ia menambahkan, di kawasan sekitar GCC semua pemenuhan kebutuhan hidup dapat diperoleh, mulai kawasan hunian, bisnis, sosialisasi dan hiburan, dan istirahat bisa dengan mudah ditemui. Plus, lanjut dia, pesona sejarah dan budaya Candra Naya.

Sejarah Tionghoa

Ir Naniek Widayati, arsitek senior dan pemerhati Candra Naya dari Centre of Archticture Conservation mengatakan, pada abad ke-19, sekitar tahun 1800-an, Candra Naya merupakan ru­mah seorang mayor Tionghoa yang bertu­gas mengurusi kepentingan masyarakat Tionghoa di Batavia.

Naniek menambahkan, walau masih diragukan kapan tepatnya bangunan ini berdiri, sebuah lukisan yang pernah terpasang di dalamnya dapat dijadikan petunjuk karena terdapat kalimat dalam aksara Cina yang artinya kurang lebih: "Pada tahun kelinci di pertengahan bulan musim rontok dicatat kata-kata ini". Dari tulisan tersebut bisa diketahui, Candra Naya dibangun kira-kira pada ta­hun kelinci api yang jatuh 60 tahun sekali, yaitu antara 1807 atau kemungkinan 1867.

"Setara dengan masa dinasti Ming dan pengaruh dinasti Manchu," Naniek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com