Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Kota Baru Peluang Investasi Bagi Pengembang

Kompas.com - 06/05/2011, 15:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan perkotaan baru akan menjadi peluang investasi bagi pengembang. Sebab, potensi properti di kota besar mulai mencapai titik jenuh.

"Pengembang harus mulai tidak terpaku di Jakarta, tapi lihat di daerah pinggiran. Penyangga kota-kota besar. Kebutuhan rumah semakin besar, tapi Jakarta sudah sangat padat. Pasti akan jadi peluang investasi yang bagus untuk pengembangan kota baru," kata Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, Kamis (5/5).

Kebutuhan rumah bagi masyarakat dan pendatang di kota besar terbilang besar. Hal itu memberikan celah peluang kerja sama investasi di sektor perumahan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), dan pengembang.

Kerja sama itu dapat tergambar pada pola pembagian tugas. Pemerintah pusat memberikan insentif, pemda memudahkan akses pembebasan tanah, pengembang menjadi produsen. "Sudah saatnya pemda dan pengembang jemput bola penuhi kebutuhan perumahan. Jangan hanya di Jakarta, lihatlah peluang di daerah," ucap dia.

Namun, dia mengingatkan, agar pemda menyusun perencanaan pembangunan kota baru dengan baik. Hal tersebut dimaksudkan agar program kerja sama dengan pengembang itu dapat menyelesaikan masalah perumahan dan kawasan permukiman.

"Jika terintegrasi dan bersolusi bagi masalah permukiman tentunya nanti akan menjadi pembentukan kota besar baru," ucap dia.

Pemerintah pusat pun akan mempermudah regulasi agar pengembang pun tertarik membangun daerah penyangga kota besar. Misalnya dengan memberikan kelonggaran dalam pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami).

Contohnya saja di Tangerang, pengembang diperbolehkan membangun rusunami dengan variasi ukuran luas. Rusunami dengan ukuran luas 27 meter persegi, 36 meter persegi, dan 45 meter persegi dibangun dalam satu gedung. "Mereka bisa menawarkan rusunami di-mix dalam satu bangunan. Harganya bervariasi, tapi masih di bawah ketentuan," jelasnya. (Dani Prasetya/KONTAN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com