Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Tanaman Rekomendasi NASA

Kompas.com - 05/05/2011, 14:11 WIB

KOMPAS.com — Jauh sebelum Pemerintah Indonesia, terutama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berkonsentrasi menciptakan dan membangun gedung-gedung yang sehat, Pemerintah Amerika Serikat telah meminta Badan Penerbangan dan Antariksa AS  (NASA) melakukan penelitian.

Penelitian ini dilakukan karena melihat fakta-fakta turunnya produktivitas kerja para karyawan di AS. Akhirnya diketahui, penyebab turunnya produktivitas adalah sindrom bangunan sakit (sick building syndrome), yang menyebabkan penyakit legoinesellesis dengan gejala pusing, iritasi pada mata dan hidung, gamang, lelah, dan sesak napas.

Ada beragam cara untuk mencegah sindrom bangunan sakit, salah satunya dengan menempatkan tanaman di dalam ruangan. Dalam sebuah kesempatan, Yanu Aryani dari Green Building Council Indonesia mengatakan bahwa tanaman dapat membantu menghadirkan udara segar dalam ruangan karena setiap hari karyawan menghirup bermacam-macam polutan di dalam ruangan.

Bintang Nugroho dari Green Building Council Indonesia mengatakan, inilah yang dilakukan NASA, yaitu melakukan penelitian mengenai tanaman yang mampu hidup dalam ruangan serta mampu mereduksi polutan. "Penelitian tersebut sudah dilakukan tahun 1989. Ada sekitar 50 jenis tanaman yang mampu mengurangi polutan, terutama tiga polutan utama, yaitu benzena, trikloroetilen (TCE), dan formaldehid. Berita gembiranya, sekitar 10 jenis dari tanaman itu bisa hidup di Indonesia," ujarnya.

Ketiga polutan ini ada dalam ruangan, baik bebas di udara maupun pada material di dalam ruangan, seperti pada kayu lapis, tisu, kertas pembersih, cairan penghalus kain, lapis bawah karpet, dan asap rokok.

Tanaman-tanaman tersebut adalah:
1. Gerbera daisy (Gerbera jamesonii)
2. Pot mum atau krisan atau seruni (Chrysanthemum morifolium)
3. English ivy (Hedera helix)
4. Mother in law's tounge atau lidah mertua (Sansevieria laurentii)
5. Warneckei (Dracaena deremensis "warneckei")
6. Peace lily (Spathiphyllum mauna loa)
7. Chinese evergreen (Aglaonema "Silver queen")
8. Marginata (Dracaena marginata)
9. Palem bambu (Chamaedorea seifritzii)
10. Lidah buaya (Aloe vera)
11. Kuping gajah (Philodendron domesticum)

(Natalia Ririh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com