Budi Suwarna
Beranda belakang rumah Nita Azhar (46) kecil saja. Namun, di tempat itu dia menemukan surganya. ”Saya bisa santai di sini sambil menikmati kicauan burung liar yang singgah setiap pagi.”
”Saya tidak pernah mengundang burung-burung itu. Tapi, kalau mereka datang, saya akan beri makan,” tambah perempuan multibakat yang menekuni dunia rancang busana berbasis batik, Senin (21/2) di rumahnya di Jalan Pandega Marta VI, Sleman, Yogyakarta. Nita berharap burung-burung liar tetap singgah dalam setiap perjalanan mereka yang jauh.
Mereka menclok di dahan pohon kelapa, bunga sepatu, kenanga, soka, kacapiring, atau wijaya kusuma yang tumbuh subur di taman teduh seluas kira-kira 14 meter persegi di depan beranda. Nita tidak tahu persis burung jenis apa saja yang mampir setiap pagi ke rumahnya.
”Yang jelas, saya senang dengan suaranya. Saya merasa dibawa kembali ke rumah nenek yang juga diwarnai suara kawanan burung,” ujar Nita tentang rumah neneknya di kampung Ketanggungan, tak jauh dari markas Bengkel Teater Rendra dulu.
Ada lagi yang membuat beranda itu bagai surga kecil bagi Nita. Di sana, di malam-malam tertentu, dia bisa memandang puluhan bunga wijayakusuma yang mekar serentak sebelum kemudian layu. Suasana itu lagi-lagi membawa Nita kembali pada kenang-kenangan di rumah neneknya.
”Dulu, di rumah nenek, kami sampai begadang untuk menunggu bunga wijayakusuma mekar,” kata Nita diikuti senyum mengembang.
Sejak tinggal di rumah itu tahun 2007, hampir semua kegiatan Nita dan keluarga berpusat di beranda tersebut. Siang itu, suami Nita, Albert A Razak, dan tiga putra mereka—Surya Gumilang, Saktya Dahana, dan Brhe Ranangga—berkumpul di sana, di sebuah kursi jati di seberang ranjang kayu china.
”Keluarga kami biasa berkumpul di sini. Saya juga menerima tamu, mendesain pakaian, menulis puisi, dan melukis di beranda ini. Di sini enak banget, ide seperti bertebaran di mana-mana, saya tinggal mencomot,” ujar Nita.
Ada satu tempat lain di rumah itu yang sangat berarti bagi Nita, yakni sebuah kamar mandi. Di kamar mandi itu Nita senang berendam sambil menikmati sensasi sejuknya air dan segarnya udara yang mengalir lewat jendela besar.