JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bakrieland Development Tbk mengumumkan kenaikan pendapatan sebesar 30 persen pada tahun 2010, dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,4 triliun dalam laporan keuangan tahun 2010 yang telah diaudit. "Kenaikan pendapatan disumbang dari unit usaha city property, landed residential, hotel dan resort, serta jalan tol," kata Presiden Direktur dan CEO PT Bakrieland Development Tbk Hiramsyah di Jakarta, Jumat, saat menjelaskan hasil kinerja 2010.
Hiramsyah mengatakan, unit usaha properti kota (city property) memberi kontribusi 35.1 persen, unit usaha hunian tapak (landed residential) 29,5 persen, Hotel & Resort 29,2 persen, dan jalan tol 6,2 persen. Pendapatan dari unit usaha City Property tersebut sebagian besar dari proyek perkantoran strata yang mengontribusi pendapatan sebesar 28,2 persen, sedangkan proyek apartemen memiliki kontribusi sebesar 38,7 persen.
Sementara itu, pendapatan dari unit usaha Landed Residential, Bogor Nirwana Residence memberikan kontribusi terbesar yaitu 89,7 persen, diikuti oleh Ijen Nirwana Residence dan Batam Nirwana Residence dengan kontribusi masing-masing sebesar 7,5 dan 2,7 persen. Sedangka, untuk proyek jalan tol, Hiramsyah mengatakan, tol pertama yang selesai dibangun Kanci - Pejagan telah menunjukan trend peningkatan lalulintas yang signifikan.
Ketika mulai dioperasikan di awal 2010, lalulintas baru sekitar 5.000 kendaraan per hari. Angka ini melonjak signifikan di bulan Desember 2010 yaitu lebih dari 14.000 kendaraan per hari yang mencerminkan pertumbuhan hampir tiga kali lipat. Bahkan pada arus mudik lebaran tahun lalu traffik mencapai lebih dari 22,000 kendaraan, kata Hiramsyah.
Ke depan, kata Hiramsyah, lalulintas dari jalan tol Kanci Pejagan akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan daerah yang dilewatinya serta beroperasinya jalan tol Cikampek - Palimanan yang direncanakan akan mulai masuk masa kontruksi pada tahun 2011. Setelah pengoperasian jalan tol Kanci-Pejagan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada January 2010 serta mulai beroperasinya Epicentrum Walk (Creative and Lifestyle Entertaiment Hub) pada bulan Maret, Epicentrum XXI bulan April, Bakrie Tower bulan Mei, dan peresmian Aston Bogor Hotel & Resort pada bulan Desember, menegaskan bahwa 2010 merupakan tahun serah terima atau "delivery year" bagi Bakrieland.
Tidak hanya itu, awal 2011 Bakrieland berhasil mengoperasikan penuh Kondotel Pullman Bali Legian Nirwana, jelas Hirmasyah. Keenam proyek yang dioperasikan ini akan semakin menambah rangkaian proyek-proyek yang memiliki pendapatan berkelanjutan (recurring income) serta meningkatkan pendapatan Bakrieland secara keseluruhan.
Pada tahun 2010, kontribusi aset yang memiliki pendapatan berkelanjutan sebesar 35,7 persen dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan tersebut diprediksi akan meningkat seiring rencana Bakrieland untuk terus meningkatkan proyek-proyek tersebut. Disamping itu, Bakrieland memperkirakan bahwa potensi pendapatan terbesar 2011 masih akan berasal dari unit usaha City Property Rasuna Epicentrum dikarenakan permintaan apartment yang terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, meningkatnya daya beli, perubahan gaya hidup dan rencana topping off proyek apartment The Wave dan The Grove.
Oleh karena itu, Bakrieland optimis bahwa potensi pendapatan 2011 akan meningkat seiring dengan kondisi ekonomi yang semakin solid, proyek baru yang dimiliki Bakrieland serta beroperasinya beberapa proyek di 2010 yang menjadi sumber pendapatan berkelanjutan tambahan (recurring income). Sepanjang 2011, Bakrieland akan mengutamakan pengembangan usaha berupa konversi lahan (landbank) yang dimiliki menjadi arus kas (cash flow).
Hal ini dimungkinkan setelah dalam beberapa tahun terakhir Bakrieland telah melakukan akusisi tanah dalam jumlah besar, berlokasi strategis dan memiliki potensi pertumbuhan tinggi dengan valuasi yang sangat menarik, seperti di CBD Jakarta Kuningan, Bogor, Jonggol dan beberapa lokasi strategis lainnya. Untuk lebih mempercepat konversi landbank menjadi cashflow, Bakrieland berencana untuk mendapatkan strategic partner atau investor yang akan bersama-sama mengembangkan lahan yang dimiliki perseroan. Saat ini, Bakrieland memiliki total landbank sekitar 13,000 hektare.
Bakrieland dewasa ini memiliki ekuitas Rp8 triliun, salah satu perusahaan properti dengan ekuitas tertinggi di Indonesia dan tetap memiliki neraca yang solid, hal ini tercermin dari rasio kewajiban dengan beban bunga (interest bearing liabilities) terhadap ekuitas atau DER per 31 Desember 2010 sebesar 40,1 persen. "Posisi leverage ini akan semakin rendah bila menggunakan rasio net gearing sebagai acuan yaitu sebesar 29,3 persen," ujar dia.
Secara keseluruhan kinerja Bakrieland mengalami kenaikan seperti laba kotor naik 34,4 persen menjadi Rp669,3 miliar, laba usaha naik 44,9 persen menjadi Rp241,7 miliar, laba bersih naik 35,1 persen menjadi Rp178,7 miliar, dan marjin laba usaha naik dari 15,7 persen menjadi 17,7 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.