Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Terkatung-katung

Kompas.com - 08/03/2011, 21:04 WIB

BEKASI, KOMPAS.com  — Kelanjutan pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) sepanjang 21,1 kilometer belum jelas sehingga sulit untuk bisa terlaksana tahun 2011. Hal ini disebabkan belum jelasnya tindak lanjut dari perusahaan yang diberi kepercayaan membangun jalan bebas hambatan itu.

”Kalau tol Becakayu masih jauhlah. Belum jelas tindak lanjutnya hingga kini,” ujar Wakil Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi di Bekasi, awal pekan ini.

Ia mengatakan, keberadaan tol Becakayu sangat diperlukan dalam mengurai kemacetan yang terjadi di sepanjang Jalan KH Noor Ali, Bekasi, menuju Cawang. Kelanjutan proyek itu juga berpengaruh pada jalur busway menuju Bekasi yang hingga kini belum terealisasi.

Ruas tol Becakayu terhenti pembangunannya sejak 1997 akibat krisis ekonomi. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) sebagai pemegang konsesi tol ini tidak mampu menyediakan modal sebesar Rp 2 triliun dari total investasi Rp 6 triliun.

Investor tol tersebut sudah memperoleh komitmen kredit dari sindikasi 15 bank yang dipimpin oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk senilai Rp 4,01 triliun atau 70 persen dari total biaya investasi proyek tersebut.

Ketua Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Fatchur Rochman mengatakan hingga kini investor masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat terkait dengan hasil evaluasi yang akan diberlakukan pada kelanjutan proyek Becakayu itu.

Menurut dia, jika kelanjutan proyek dinilai masih layak, akan ada banyak perusahaan yang mau ikut bergabung di dalamnya atau bermitra dengan PT Kresna Kusuma Dyandra Mega sebagai konsorsium saat ini.

Adapun terkait dengan kemungkinan pembengkakan biaya investasi dan kenaikan tarif tol, ia  enggan berkomentar. ”Saya masih belum bisa memberikan komentar banyak karena prosesnya masih dievaluasi, tapi sepanjang proyek itu layak saya rasa investor masih ada yang tertarik,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com