Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah Semua Tipe di Semarang Naik

Kompas.com - 15/02/2011, 09:15 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Semarang menunjukkan bahwa harga rumah semua tipe pada triwulan IV tahun 2010 mengalami peningkatan.

"Kenaikan harga rumah pada triwulan IV tahun 2010 terjadi pada semua tipe, yaitu tipe kecil sebesar 0,46 persen, tipe menengah sebesar 0,57 persen, dan tipe besar 0,39 persen," kata Ratna E. Amiaty, Pemimpin BI Semarang, di Semarang, Senin.

Ratna mengatakan bahwa untuk rumah tipe kecil mengalami peningkatan, namun lamban dibandingkan pada triwulan III tahun 2010 yang tercatat sebesar 0,51 persen.

Kenaikan harga rumah tersebut disebabkan karena kenaikan harga tanah, harga bahan bangunan atau material terutama besi dan semen. Alasan lainnya, kenaikan upah tenaga kerja bangunan juga menjadi faktor pendorong terjadinya peningkatan harga rumah.

Dari segi permintaan, peningkatan terjadi pada rumah tipe kecil, sedangkan untuk rumah tipe menengah dan tipe besar mengalami penurunan. Peningkatan permintaan pada rumah tipe kecil terjadi karena konsumen mulai meyakini kepastian mendapatkan program subsidi dengan adanya penerapan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan suku bunga tetap (fixed rate) sekitar 8,15 persen hingga 9,5 persen/tahun yang diberlakukan sejak 1 Oktober 2010.

"Di samping itu, proses sertifikasi tanah dan bangunan serta sambungan jaringan listrik yang semakin cepat dan mudah juga menjadi faktor meningkatnya penjualan rumah," katanya.

Sementara untuk penurunan permintaan pada rumah tipe menengah dan besar disebabkan karena masyarakat cenderung lebih memilih membeli tanah untuk dibangun sendiri.

Di sisi pembiayaan perumahan, lanjut Ratna, berdasarkan data Desember 2010 penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) sampai dengan tipe 70 meter persegi mengalami pertumbuhan sebesar 2,49 persen. Begitu juga penyaluran KPR dan KPA di atas tipe 70 meter persegi mengalami peningkatan sebesar 9,75 persen.

Ratna menjelaskan, hasil survei harga properti residensial (SHPR) di wilayah Jawa Tengah menunjukkan peningkatan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) baik secara triwulanan maupun tahunan.

Secara triwulanan (quarter to quarter atau q-to-q), IHPR meningkat 0,47 persen lebih tinggi dari peningkatan pada triwulan III tahun 2010 yang tercatat sebesar 0,40 persen.

Sedangkan secara tahunan (year on year atau y-o-y), IHPR mengalami kenaikan sebesar 1,41 persen lebih tinggi dari peningkatan IHPR pada triwulan III tahun 2009 sebesar 1,28 persen.

Hasil survei, pada triwulan I tahun 2011, harga rumah tipe kecil diperkirakan masih akan mengalami peningkatan dan IHPR diperkirakan akan meningkat sebesar 0,30 persen atau melambat jika dibandingkan peningkatan di triwulan IV tahun 2010.

"Peningkatan melambat diperkirakan karena pengembang masih menunggu situasi untuk mengantisipasi perubahan permintaan dan masih akan mengevaluasi perkembangan harga tanah dan bahan bangunan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com