Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Toko Buku Cerah Jika Paham Efektivitas Distribusi

Kompas.com - 02/02/2011, 18:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi industri toko buku (TB) makin menyedihkan. Pada tahun 2007 jumlah TB masih sekitar 4.000 gerai, namun pada tahun 2011 ini jumlah TB tinggal 2.000 gerai. Pemilik Toko Buku, Budi Yogi Pranata, bisnis TB dewasa ini sebenarnya bisa cerah, asal mengerti sistem pendistribusian yang efektif.

Menurutnya, TB itu bisa dikembangkan dengan membina relasi ke beberapa koneksi yang bisa diajak bekerja sama. Bagi Budi, keberadaan konsorsium-konsorsium di daerah-daerah yang akan menyalurkan TB bukanlah sebuah bahaya, melainkan tantangan. "Keberadaan konsorsium itu justru menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan, tinggal bergabung ke situ," katanya.

Bagi Budi, TB itu tidak harus besar-besar seperti di kota, tapi TB yang dibutuhkan di daerah adalah TB yang kecil-kecil saja. "Penerbit itu butuh outlet-outlet ke daerah-daerah yang bisa menyalurkan buku-buku mereka," tambahnya.

Sebab menurutnya, TB besar seperti Gramedia, mereka sudah punya pembatasan-pembatasan tertentu, sehingga tidak semua buku bisa masuk ke sana. Justru TB yang kecil-kecil ini sangat berguna bagi penerbit.

Budi tak menampik bahwa ia tetap menjalankan sistem penjualan buku seperti yang dipakai TB Gramedia, cuma Budi membuat sistem itu lebih sederhana supaya bisa dijalankan oleh kalangan menengah ke bawah.

Seperti diketahui, saat ini penerbit membentuk semacam jaringan tersendiri ke daerah-daerah untuk memasarkan produk mereka. Sehingga, penerbit enggan bekerjasama lagi dengan TB dan akhirnya banyak TB yang merasa dirugikan. (Noverius Laoli/KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com