Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar tentang Lokalitas dari Arsitek Kenamaan Jepang Kengo Kuma

Kompas.com - 18/01/2011, 22:14 WIB

oleh: Anissa Q. Aini  
KOMPAS.com
— Bagi para arsitek, nama Kengo Kuma tentu sudah tak asing lagi. Arsitek Jepang yang berpengalaman lebih dari 10 tahun ini membagi wawasannya melalui kuliah umum, yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Senin (17/1/2011).

Jika Anda mencari nama Kengo Kuma di mesin pencari, seperti Google, Anda akan menemukan banyak artikel yang mengaitkan namanya dengan gaya arsitektur yang natural, berkelanjutan (sustainable), dan satu hal lagi, kata lokal. Pada kunjungannya kali ini, untuk memberikan kuliah umum, tak salah jika ia bercerita seputar tema "Lokalitas".

Dari sekian banyak karya yang dipresentasikannya, ada beberapa poin yang bisa disimpulkan. Pertama, Kengo Kuma tidak pernah menebang pohon atau tumbuhan yang ada di sekitar lahan di mana bangunan akan dibangun.

Kedua, ia selalu memerhatikan lingkungan sekeliling lahan, sejarah, bangunan lama, keadaan alam, iklim, dan sebagainya, yang menurut Kuma, sangat berpengaruh pada karya arsitektur yang akan dibuatnya. Ketiga, ia selalu menggunakan material lokal, yang diproduksi paling dekat dengan lokasi pembangunan, kalau perlu tanpa menggunakan transportasi atau pengangkutan sama sekali.

Menurutnya, seorang arsitek tidak bisa hanya ingin mewujudkan kreativitas. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari lingkungan, ia mengambil istilah "berteman" dengan lingkungan sekitar. Setelah itu barulah membuat desain yang sesuai dengan lingkungan, yang sudah menjadi "teman" kita. Konsep seperti ini, menurutnya, akan membuat bangunan menjadi bagian menyatu dengan lingkungan.

Kuliah umum Kengo Kuma ini merupakan pembuka bagi kuliah-kuliah umum oleh arsitek dunia lainnya, yang akan diselenggarakan oleh IAI pada waktu-waktu berikutnya.

"Kuliah umum seperti ini akan diselenggarakan sebagai rangkaian acara yang diselenggarakan IAI hingga akhir tahun nanti," ujar Ketua IAI Nasional, Endi Subijono. Diharapkan para arsitek Indonesia dapat mengambil pelajaran, seperti poin-poin yang disampaikan Kengo Kuma hari ini, dan dapat memacu perkembangan arsitektur Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com