Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2011, Tahun Konstruksi Indonesia

Kompas.com - 10/12/2010, 21:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum, Bambang Guritno mengharapkan agar pada tahun 2011 nanti menjadi hajat masyarakat konstruksi jasa Indonesia sebagai tahun konstruksi Indonesia.

"Mari kita buat tahun 2011 nanti sebagai tahun konstruksi Indonesia. Apalagi saat ini perekonomian Indonesia sedang kondusif," kata Bambang dalam acara penutupan pameran konstruksi 2010 di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jumat (10/12/2010).

Menurut Bambang, penyelenggaraan pameran konstruksi tahun 2010 ini sudah baik. "Saya melihat pameran konstruksi 2010 ini sudah baik, karena tujuan pameran ini memamerkan konstruksi Indonesia pada saat ini. Harapan saya ke depan, dari adanya pameran konstruksi ini kita bisa lebih percaya diri, dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," jelas Bambang.

Bambang juga mengaku bangga dengan penyelenggaraan pameran konstruksi ini, pengunjung asing yang datang ke pameran mengatakan bahwa Indonesia punya kemampuan cukup baik di bidang konstruksi. "Para pengunjung asing ini tukar menukar informasi dengan kita, sehingga ilmu di bidang ini bisa diterapkan," papar Bambang.

Untuk penyelenggaraan pameran konstruksi tahun 2011 , Bambang menghimbau agar diselenggarakan sepenuhnya oleh masyarakat jasa konstruksi. "Ke depan kami mengharapkan bisa lebih meriah, lebih megah, dan diselenggarakan masyarakat jasa konstruksi dan didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum," jelasnya.

Dalam pameran konstruksi 2010 , yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJK) dan Kementerian Pekerjaan Umum, diikuti oleh 24 peserta dari perusahaan yang terkait bidan Konstruksi.

Masing-masing stand memamerkan hasil karya di bidang konstruksi, seperti di stand PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, yang memamerkan Spherical tank atau tempat penyimpanan elpiji. Spherical tank buatan PT. Wijaya Karya ini berbentuk bulat lonjong, dengan bahan dari baja, diameternya 22,5 meter, tinggi 25 meter, dengan daya tampung 2.500 Kilo liter. "Spherical tank buatan kami ini sudah dipakai di Tanjung Sekong, Banten," kata Steven dari PT. Wijaya Karya.

Selain Spherical Tank, Wijaya Karya juga memamerkan tiang pancang berdiameter besar, dimana menjadi buatan tiang pancang berdiameter besar pertama di Indonesia. Diameter tiang pancang ini disediakan dalam tiga ukuran, yakni 1.200 Milimeter, 1.000 Milimeter, dan 800 Milimeter. "Untuk tiang pancang buatan kami ini sudah digunakan dalam pembangunan jembatan Batang Rusa II Bangka, dengan memakai diameter yang 1.000 milimeter," jelas Steven.

Sementara, hasil karya yang dipamerkan stand PT. Adhi Karya (Persero) tbk adalah ACPS atau Adhi Concrete Pavement System, yaitu sistem perkerasan kaku modular yang menggunakan metode beton pracetak dengan perkuatan pratekan.

Sistem ini adalah adopsi dari sistem perkerasan jalan beton pracetak pratekan di luar negeri yang telah dikembangkan secara mandiri baik desain maupun cara pelaksanaanya oleh PT. Adhi Karya. "Sistem ini terbukti mempunyai keunggulan dibanding sistem konvensional perkerasan beton cor di tempat," kata Akhid Zakaria, Humas PT. Adhi Karya.

Akhid mengatakan, sistem ini sudah dilakukan dalam pembuatan tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 Kilometer yang telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 26 Januari 2010 lalu. "Target kami ke depan yaitu Ciasem Pantura, dan melanjutkan tol Pejagan-Pemalang,"katanya.

"Kami unggul karena waktu konstruksi lebih cepat daripada perkerasan beton cor di tempat, juha kualitas mutu dan keawetan mencapai 50 tahun, sumber daya bisa lebih minim dan total biaya konstruksi dan pemeliharaan lebih kompetitif," papar Akhid. (Natalia Ririh)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com