Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumut Diminta Bangun Tol Medan-Siantar

Kompas.com - 07/12/2010, 08:16 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Keberadaan jalan tol Medan-Siantar dinilai perlu segera direalisasikan demi menunjang akses menuju objek wisata Danau Toba yang dalam beberapa tahun ini jumlah wisatawan yang berkunjung terus mengalami penurunan.

"Keberadaan jalan tol Medan-Siantar cukup stragetis untuk menunjang kepariwisataan di Sumut. Jadi saya pikir pemerintah perlu memikirkan untuk membuat jalan tol ini," kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Sumatera Utara Nuruddin Dalimunthe di Medan, Senin.

Menurut dia, selain dapat kembali menggairahkan dunia kepariwisataan, keberadaan jalan tol tersebut juga dapat menunjang akses perekonomian masyarakat.

Intinya, lanjut dia, pengembangan kepariwisataan tidak bisa hanya dilakukan Disbudpar semata, namun juga harus didukung instansi dan pemangku kepentingan lainnya lainnya termasuk Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan agen-agen travel. "Seperti misalnya pembangunan infrastruktur menuju objek-objek wisata. Ketika jalan menuju objek wisata tidak baik, tentunya ini akan menjadi kendala bagi kita untuk mendatangkan wisatawan," katanya.

Menurut dia, jika jalan tol Medan-Siantar itu nantinya jadi dibangun, maka selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah membuat "cabel car" dari Siantar menuju Parapat, Danau Toba. Karena, lanjut dia, membuat "cabel car" tersebut tidaklah sulit asalkan ada dananya dan ini tentunya juga dalam rangka menunjang kepariwisataan di Danau Toba.

"Di Eropa ’cabel car’ tersebut sudah bukan barang modern lagi dan sudah dianggap hal yang biasa-biasa saja," ujarnya.

Selain itu, kata dia, ada beberapa pemikiran yang saat ini coba ia godok, yakni bagaimana membuat objek wisata kembar Pulau Bali dan Danau Toba. Bali luar biasa dengan budaya masyarakatnya sedangkan Danau Toba sangat luar biasa dengan keindahan alamnya.

"Danau Toba tidak hanya milik bangsa Indonesia tapi juga milik dunia. Kemungkinan untuk lebih mengenalkan Danau Toba di mata internasional saat ini cukup terbuka dengan telah dibangunnya Bandara Silangit di dekat danau itu. Sekarang bagaimana kita mengemasnya dengan sebaik-baiknya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com