JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) menerbitkan sebuah buku yang bertajuk "Buku Karya HDII 2010" dengan tebal 300 halaman. Buku ini hadir untuk menambah pengetahuan publik akan karya para desainer lokal yang tak kalah dengan desainer mancanegara.
"Kadang banyak yang tidak tahu profesi kami sebagai desainer interior, publik tidak paham dan tidak sadari bahwa interior desainer salah satu profesi yang penting. Banyak yang tahunya kami hanya pasang gorden padahal lebih dari itu," ucap Wakil Sekjen HDII Rina, Jumat (19/11/2010), di Alun-alun Indonesia, Grand Indonesia, Jakarta.
Ia mengungkapkan masyarakat perlu sadar bahwa desain interior itu tak melulu hanya mendekor tapi juga mensiasati pemanfaatan ruang sehingga lebih efisien dan memiliki nilai estetika. "Banyak karya desainer Indonesia yang bagus-bagus tapi tidak terekspos, jadi HDII memfasilitasi itu," ucapnya.
Ia melanjutkan ada sebanyak 800 desainer yang tergabung dalam HDII. Kebanyakan desainer tersebut memang lebih banyak memiliki proyek untuk interior bangunan komersial maupun perkantoran.
"Pembangunan masih tumbuh terus bahkan kenapa kami berani untuk mulai eksis. Itu disosialisasikan jangan sampai terlibas desainer luar jadi mereka memanfaatkan pembangunan di indonesia, harus diprotektif," tandas Rani. Adapun, buku ini akan mulai dirilis pada Desember 2010 dan dijual dengan harga Rp 150.000. (Sabrina Asril)