Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Gedung Perkantoran di Jakarta Melesat

Kompas.com - 15/10/2010, 11:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring pertumbuhan ekonomi yang mulai laju, permintaan ruang perkantoran tahun ini meningkat. Bahkan, permintaan ruang perkantoran akan jauh melebihi tahun lalu.

Hasil riset PT Cushman and Wakefield, perusahaan konsultan dan riset properti menyebutkan, sampai September 2010 lalu, permintaan ruang perkantoran di Jakarta sudah mencapai 153.700 meter persegi (m²). Ini sudah melebihi permintaan sewa ruang perkantoran di sepanjang tahun 2009 yang mencapai 109.600 m². Dengan demikian, realisasi permintaan ruang perkantoran di tiga kuartal 2010 lebih tinggi 40 persen ketimbang di 2009. 

Berdasarkan riset tersebut, permintaan ruang perkantoran terbanyak datang dari perusahaan tambang dan perbankan yang menambah ruang kantornya. "Kebanyakan mereka memperluas ruang kantor di satu gedung, jarang yang pindah atau relokasi karena membutuhkan waktu dan biaya besar," kata Nurdin Setyawan, Asisten Manager Bidang Perkantoran Cushman and Wakefield.

Menurut Nurdin, permintaan terbesar terjadi di kuartal III. Selama kuartal III lalu, permintaan ruang perkantoran mencapai 57.400 m², naik 10 persen dibanding kuartal II sebesar 52.200 m². Di sepanjang kuartal III, pasokan gedung perkantoran mencapai 4 juta m² dengan okupansi 80 persen. Lokasi penyerapan gedung perkantoran itu menyebar di kawasan Mega Kuningan, Sudirman, Gatot Subroto, Jalan Satrio, dan Thamrin.

Di kawasan Mega Kuningan, contohnya, gedung perkantoran Bakrie Tower mendominasi penyewaan ruang kantor.Beroperasi Juni 2010, tingkat okupansi (hunian) gedung seluas 60.000 m² ini mencapai 80%. "Kebanyakan tenant adalah anak perusahaan grup Bakrie, tapi ada juga dari perbankan dan tambang," ujar Leani Kusdiandi, Kepala Divisi Humas PT Bakrieland Development, pengembang Bakrie Tower

Tarif sewa naik Sesuai dengan hukum ekonomi, permintaan tinggi selalu diimbangi dengan kenaikan harga jual. Tak terkecuali di bisnis sewa ruang kantor. Di tengah tingginya permintaan, beberapa pengelola gedung menaikkan tarif sewa ruang kantor.

Dalam pantauan Cushman and Wakefield, geliat tarif sewa ruang kantor itu sudah terlihat selama tiga bulan terakhir. Selain karena permintaan tinggi, kenaikan tarif dasar listik (TDL) Oktober lalu ikut memicu naiknya tarif sewa.

Menurut Nurdin, tarif sewa kini naik menjadi Rp 144.760 per m² per bulan. Tarif itu tumbuh 1,1% dibanding kuartal sebelumnya yang hanya Rp 143.100 per m² per bulan.

Kenaikan tarif diyakini tidak akan mempengaruhi tingkat penyerapan perkantoran. Cusman & Wakefield memprediksi, permintaan ruang kantor akan terus meningkat hingga kuartal IV-2010. "Kami prediksi hingga akhir tahun penyerapan akan naik dua kali lipat dibanding tahun 2009," ujar Nurdin.

Apalagi, kata Nurdin, pasokan ruang perkantoran di kuartal IV-2010 masih akan bertambah. Saat ini ada beberapa gedung perkantoran sedang dibangun. Di antaranya gedung SCBD Lot 18 di kawasan Sudirman, Sentral Senayan 3 di Senayan dan K Link Tower di Gatot Subroto.

Anton Sitorus, kepala riset lembaga konsultan properti Jones Lang LaSalle, memprediksi, pasokan ruang perkantoran baru itu akan langsung diserap pasar. Ia mengatakan, saat ini tren permintaan ruang perkantoran memang meningkat dibanding tahun lalu. "Gedung perkantoran di tempat strategis masih menjadi incaran," ujar Anton. (Ario Fajar/KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com