Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberadaan MAPPI Sangat Membantu Pengusaha Properti

Kompas.com - 29/09/2010, 22:17 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Mulia P Nasution, mengatakan, keberadaan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) sangat membantu bagi pengusaha yang bergerak di bidang properti.

"Lembaga ini akan menilai dan sekaligus memberi rekomendasi kepada bank yang akan mendanai rencana pembangunan oleh para pengusaha properti tersebut," katanya di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Usai membuka acara "The 25Th Pan Pasific Conggres of Real Estate Appraisers, Valuers and Counsellors" itu, ia mengatakan, ke depan diharapkan lembaga ini kinerjanya agar terus ditingkatkan, karena pembangunan properti di Tanah Air akan semakin berkembang.

"Dengan semakin berkembangnya pembangunan properti tersebut, sudah tentu kendala yang dihadapi di lapangan lembaga ini akan semakin banyak pula, seperti pembebasan lahan," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah telah merancang Undang Undang Pengadaan Tanah untuk properti, sehingga nantinya para pengusaha diharapkan tidak lagi mempersoalkan lahan dalam pembangunannya.

"Selama ini pihak pengembang sering berbenturan dengan warga masyarakat soal harga tanah yang ditetapkan oleh pemilik tanah tersebut," katanya.

Dikatakan, jika Rencana Undang Undang Pengadaan Lahan tersebut ditetapkan oleh DPR, maka pengembang maupun warga masyarakat ketika pembebasan lahan tidak akan terjadi permasalahan.

"Sebelum RUU itu diserahkan kepada DPR, RUU itu masih dibahas di Kementerian Keuangan dan berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM," ujarnya.

Sementara Ketua umum MAPPI, Hamid Yusuf, mengatakan, animo dari para profesional penilai dan pelaku usaha di Indonesia untuk mengikuti kegiatan kongres itu sangat positif. "Ini tercermin dari jumlah peserta yang jumlahnya mencapai 600 orang dari 17 negera di dunia," katanya.

Ia mengatakan, negara yang ikutserta antara lain, Jepang, Kanada, China, Jerman, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Amerika Serikat, dan tuan rumah Indonesia. "Selain kegiatan diskusi yang membahas krisis keuangan, juga peserta delegasi saling bertukar informasi dan pengalaman dalam menghadapi permasalahan seperti itu," katanya.

Pihak panitia juga mengagendakan berwisata ke sejumlah objek- objek wisata di Bali, seperti ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Tanah Lot, Kabupaten Tabanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com