Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Produktif di Tangerang Berubah Jadi Perumahan

Kompas.com - 23/08/2010, 14:27 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com  - Lahan pertanian produktif terus berkurang di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, terutama di kawasan pantai utara akibat banyak permintaan dari sejumlah pengembang atau perorangan untuk membangun perumahan.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan akan rumah terus mendesak, sehingga akhirnya lahan pertanian berkurang tiap tahun," kata Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang  Hermansyah.

Menurut dia, sejumlah kecamatan yang memiliki lahan pertanian produktif seperti Kecamatan Teluknaga, Mauk, Sepatan, Rajeg, Pakuhaji maupun Kosambi sudah berubah fungsi diantaranya untuk rumah penduduk.

Pernyataan tersebut terkait belakangan ini lahan pertanian produktif menggunakan saluran irigasi berkurang di wilayah ini setiap tahunnya mencapai 10 hingga 15 persen setiap tahun.

Dia menambahkan, pihaknya tidak dapat menolak adanya permohonan perizinan untuk perumahan apalagi skala kecil untuk para pekerja. Sedangkan warga setempat telah menjual tanah mereka untuk dijadikan perumahan, karena memiliki nilai ekonomi ketimbang harus mengarap sawah atau kebun.

Sebelumnya, hasil pendataan Pemkab Tangerang tahun 2009 bahwa luas lahan pertanian produktif sekitar 44.000 hektare yang terhampar pada 29 kecamatan dan dominan berada di pantai utara.

Bahkan lahan pertanian tersebut adalah sawah produktif dua kali panen dalam setahun dengan pemanfaatan pengunaan air melalui saluran irigasi.

Pada lahan pertanian itu menghasilkan panen padi mulai dari 5,7 hingga 7,1 ton per hektare gabah kering pungut maka areal tersebut merupakan lumbung padi untuk memenuhi kebutuhan setempat dan sebagian dijual ke kawasan Jabotabek.

Selain itu, berkurangnya lahan pertanian tersebut akibat adanya permintaan dari pengusaha untuk membangun pergudangan dan terbanyak di dekat Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pada setiap kecamatan setiap tahun selalu berkurang areal pertanian tersebut terutama pada lahan tanah hujan yang dimanfaatkan untuk industri serta pergudangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com