SINGAPURA, KOMPAS.com - Para pejabat Singapura dan China sedang mempelajari detail proyek Light Rail Transit (LRT) yang dapat membawa penumpang antara Tianjing Eco-city dan Beijing dalam waktu singkat.
Tianjin Eco-City merupakan proyek kerja sama Pemerintah Singapura dan China.
LRT ini akan menjadi bagian terintegrasi Tianjin Eco-city, yang menonjolkan gaya hidup hijau dan ramah lingkungan.
Namun pembangunan terlambat dikerjakan menyusul adanya usulan baru dari Pemerintah China untuk menghubungkan kereta ke Beijing.
Deputi PM Singapura Wong Kan Seng mengatakan, “Ada beberapa modifikasi rencana, yang akan, saya ungkapkan, melayani Eco-city lebih baik.”
“Dan ini juga akan membantu lebih baik hubungan antara Eco-city dan Tianjin, serta antara daerah sekitar Tianjin dan Beijing serta beberapa daerah lainnya di Tianjin. Perubahan ini sedang dibahas, katanya.
“Jadi antara kedua belah pihak, Singapura dan Tianjin, para pejabat akan duduk bersama dan melihat detail perubahan ini,” ungkap Wong.
Wong menjelaskan hal ini kepada jurnalis setelah melakukan kunjungan ke Eco-City hari Jumat (18/6/10). Dikatakan, ia sangat terkesan dengan kemajuan yang luar biasa dari pembangunan ini sejak kunjungan terakhirnya ke Tianjing September 2008.
Kedua pemerintahan mempunyai target menyelesaikan tahap pertama pembangunan Tianjin Eco-city dalam waktu tiga tahun sampai lima tahun. Tahapan ini meliputi 4 km2, di luar dari total luas 30 km2. (CNA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.