Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datuk Alan Tong: Ciputra is My Role Model

Kompas.com - 25/05/2010, 10:41 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com — Mantan Presiden FIABCI Dunia, Datuk Alan Tong, mengaku puas, perjuangannya agar Bali menjadi tuan rumah Kongres Dunia FIABCI ke-61 terwujud.

“Saya termasuk orang yang setuju Bali menjadi tuan rumah Kongres Dunia FIABCI. Tapi saat dibahas dalam board meeting, ini menjadi keputusan yang sangat sulit karena cukup banyak kota dari Amerika dan Eropa yang menjadi kandidat. Namun, akhirnya saya bisa meyakinkan pengurus FIABCI lainnya," cerita Datuk Alan Tong, yang juga pemilik dan Chairman Bukit Kiara.

“Saya tidak mem-blame anggota FIABCI dari belahan dunia lain yang berpikir negatif tentang Bali karena mereka berpikir Bali rawan bom. Saya katakan, kalau saya saja bawa cucu ke Bali, kenapa kalian tidak? Dan saya sekarang senang, banyak kolega saya datang ke sini. Bali akan menjadi industri resor yang sangat besar,” ungkap sosok yang pernah menjabat sebagai Presiden FIABCI Malaysia ini.

Datuk Alan Tong termasuk orang yang meletakkan dasar agar peranan Asia Pasifik makin signifikan. Malaysia dan Indonesia memegang peranan penting dalam FIABCI. Saat Alan menjabat Presiden FIABCI Dunia, dia membentuk chapter FIABCI Asia Pasifik.

Malaysia dan Indonesia kini sudah berpengalaman menghadapi krisis keuangan. Ketika terjadi krisis global 2008, Malaysia dan Indonesia tidak terlalu terkena dampak. “Saya sependapat dengan Pak Ciputra bahwa Indonesia punya potensi besar. Indonesia berperan signifikan dalam FIABCI. Indonesia mengalami kemajuan dalam menghadapi krisis keuangan,” katanya.

Alan mengatakan, keterlibatannya dalam FIABCI sangat bermanfaat bagi dia dalam mengembangkan usaha bisnisnya. Dia berkeliling dunia, memodifikasi hal-hal yang dilihatnya ke dalam bisnis propertinya, Grup Bukit Kiara, di kawasan suburban Mount Kiara, Malaysia.

“Saya pernah dijuluki sebagai Condo King, tapi saya katakan bahwa Pak Ciputra-lah my role model bagi properti dunia. Pak Ciputra berhasil mengembangkan bisnisnya di berbagai negara di luar Indonesia. Kepada anak muda, saya selalu bilang bahwa saya belajar dari Pak Ciputra,” ungkap Alan Tong.

Secara berguyon, Datuk Alan Tong mengatakan, di Bali, harga sangat mahal. “Segala sesuatu dibayar dengan USD. Di Malaysia, segala sesuatu dibayar dengan ringgit. Tapi bagaimanapun, Bali tetap menarik untuk dikunjungi,” katanya.

“Saya berterima kasih kepada Indonesia untuk wonderful congress. Saya sangat yakin, banyak pengetahuan yang akan diperoleh dalam kongres ini,” tandas Datuk Alan Tong. (Robert Adhi Ksp)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com