Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruas Tol Semarang-Ungaran Rawan Ambles

Kompas.com - 15/04/2010, 09:39 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Pembangunan jalan tol Semarang Ungaran sepanjang 14 kilometer, bagian dari proyek tol Semarang Solo, kini menghadapi kendala kondisi lahan. Hujan yang terus mengguyur menyebabkan pengerjaan pematangan lahan, tidak bisa dilakukan karena lahan calon jalan tol terus ambles.

Peneliti Hidrologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, Robert J Kodoatie, Kamis (15/4/2010) menyatakan, desain jalur jalan tol Semarang Ungaran berdasarkan hasil kajian ternyata berada di atas kawasan lahan patahan dan daerah noncekungan air tanah atau CAT.

Dikatakan Kodoatie, pada kawasan yang masuk dua kategori itu, memerlukan penanganan khusus apabila dilakukan perubahan tata guna lahan. Kedua kawasan itu rawan longsor dan rawan ambles.

Kawasan rawan yang dilalui jalur proyek jalan tol Semarang Solo itu senilai sekitar Rp 8,1 triliun. Meliputi jalur tol Seksi I Banyumanik Gedawang terdapat ruas jalan yang masuk kawasan lahan patahan. Sedangkan seksi III ruas Penggaron Beji (Ungaran) di Kabupaten Semarang, merupakan kawasan daerah noncekuangan air tanah.

Peneliti transportasi Fakultas Teknik Unika Soegijopranoto Semarang, Djoko Setijowarno berpendapat, soal adanya jalur tol Semarang Ungaran yang rawan longsor sebaiknya tidak perlu ditutup-tutupi. Pelaksana dan Gubernur Jateng sebaiknya melaporkan kondisi sebenarnya ke masyarakat, mengingat pembiayaan proyek tol Semarang Solo dibiayai dari sindikasi perbankan umum.

Kasus lahan tol ambles di beberapa titik saat proyek berlangsung itu hal wajar. Salah satu faktornya, bisa juga karena ketika dilakukan penyusunan analisa dampak lingkungan maupun penetapan perencanaan desain tidak cermat.

Jalan tol nantinya akan berfungsi sebagai jalan bebas hambatan untuk transprotasi darat yang andal, untuk itu pengerjaannya harus memenuhi syarat supaya berfungsi aman dan nyaman saat beroperasi pertengahan 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com