Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Proyek Infrastruktur, DKI Libatkan Jerman

Kompas.com - 14/04/2010, 20:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk melanjutkan program rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) DKI Jakarta periode 2007-2012, Pemprov DKI akan menggandeng pengusaha asal Jerman. Utamanya yang tergabung dalam Kamar Dagang Jerman (Ekonid Business Luncheon). Selama ini memang kegiatan pembangunan infrastruktur tidak hanya mengandalkan keuangan daerah, akan tetapi juga melibatkan pihak swasta.

Para pengusaha asal Jerman ini diajak untuk ikut serta dalam pembangunan tujuh proyek infrastruktur yang menjadi prioritas utama Pemprov DKI. Yakni sektor transportasi, pendidikan, kesehatan, perekonomian, pariwisata, penanganan sampah, dan pengelolaan banjir. Seluruh sektor ini merupakan modal pendukung dalam pengembangan perkotaan Jakarta yang merupakan ibu kota negara.

"Kita mengharapkan keterlibatan pihak swasta dalam pelaksanaan program-program tersebut," kata Aurora Tambunan, Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Daerah DKI Jakarta, dalam acara European Joint Luncheon dengan topik "Infrastructure in Mega Cities: Structure and Challenges in Jakarta," di Hotel Midplaza, Rabu (14/4).

Aurora menyebutkan, selama ini Pemprov DKI terus mengembangkan berbagai program pembangunan yang diharapkan dapat menarik perhatian swasta. Berbagai program yang telah direalisasikan DKI saat ini adalah pola transportasi massal seperti busway dan rencana pembangunan MRT yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2016. Sedangkan dari sektor pendidikan dimulai dengan pengalokasian dana pendidikan sebesar 20 persen setiap tahunnya dalam APBD DKI.

Di sektor kesehatan, Pemprov DKI juga terus menambah jumlah rumah sakit daerah, di mana tujuh di antaranya sudah tersedia saat ini. Selain itu pendukung layanan kesehatan lainnya seperti puskesmas dan pemberian fasilitas kesehatan bagi warga miskin melalui program JPK Gakin.

Di sektor penanganan banjir, pembuatan BKT merupakan proyek utama yang telah dilaksanakan Pemprov DKI sejak beberapa tahun lalu. Sedangkan penanganan sampah dikembangkan dengan pembangunan TPST dengan sistem modernisasi seperti yang dilakukan di TPST Bantar Gebang. 

Sementara sektor perekonomian digerakkan melalui program revitalisasi ratusan pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Jaya, pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Marunda, pengembangan industri kecil di Pulogadung.

Sedangkan di sektor pariwisata, Pemprov DKI tengah menggiatkan rencana menjadikan Jakarta sebagai kota tujuan wisata melalui Program Enjoy Jakarta. "Pengembangannya dilakukan dengan merenovasi kawasan budaya, maritim dan pusat perbelanjaan khas yang dapat menarik wisatawan," jelasnya.

Dalam pengembangan tujuh sektor infrastruktur itu, Pemprov DKI berharap akan banyak investor yang mau menanamkan investasinya dalam beragam proyek yang tengah dikembangkan. Sebab selama ini kegiatan pembangunan infrastruktur memang tidak bisa hanya mengandalkan keuangan daerah atau APBD saja. Karenanya melalui forum tersebut diharapkan ada keterlibatan investor asing untuk ikut serta di dalamnya.

“Gubernur telah menjelaskan program 2007- 2012 sesuai RPJMD, tujuannya agar mereka mau ikut serta untuk membangun kota Jakarta melalui rencana investasinya. Dalam rencana jangka panjang diharapkan keterlibatan mereka bisa terus bertahan,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia yang juga anggota Kamar Dagang Jerman, T Hans-Josef Schill, mengatakan, dengan penyampaian target dan rencana pembangunan di Jakarta dapat menjadi masukan bagus bagi pengusaha Jerman yang berminat untuk ikut serta dalam upaya pembangunan di Jakarta.

Ia berharap, pertemuan tersebut intens dilakukan agar dapat diketahui sejauh mana sektor yang bisa mereka tembus dalam rencana investasinya. “Saya senang ada pertemuan ini karena kami bisa mendengarkan program Jakarta yang mungkin saja sesuai dengan rencana pengembangan investasi para pengusaha kami,” katanya. (Sumber: beritajakarta.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com