Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Sebab Apartemen Tidak Dipilih sebagai Tempat Bermukim

Kompas.com - 11/04/2010, 04:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah merupakan sebuah istana bagi pemiliknya. Begitu pula dengan rumah susun atau apartemen yang semakin banyak bermunculan di Jakarta mampu menggantikan peran rumah di era global ini.

Namun, faktor kepuasan terhadap kenyamanan yang belum bisa dijawab oleh fasilitas apartemen, seperti rumah pada umumnya, dapat menimbulkan kesan negatif dari penghuninya. Itulah salah satu sebab kalangan keluarga masih memberatkan pilihan pada rumah ketimbang jenis hunian lain sebagai tempat bermukim.

Hal ini disampaikan salah seorang penghuni Apartmen Mediterania Palace Residences, Hengki, ketika ditemui Kompas.com di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/4/2010). Menurut penghuni lantai tujuh apartemen itu, selama ini pengelolaan yang terkait dengan masalah keuangan tidak memiliki transparansi antara pengelola dan penghuni.

"Saya merasa tidak ada transparansi untuk masalah keuangan." ujarnya. Menurut Hengki, biaya perawatan, listrik, dan air selama ini  cukup besar tanpa diketahui apakah peruntukannya sesuai atau tidak dengan nilai nominalnya.

Contohnya biaya listrik, penghuni apartemen ini dikenai biaya tinggi dan hampir setara dengan biaya pemakaian listrik pabrik dihitung berdasarkan per kilowatt hour (kWh). Selain itu, para penghuni ini sudah dikenai biaya perawatan untuk tiap bulannya, tetapi masih dimintai lagi biaya untuk perawatan pipa air yang seharusnya sudah termasuk dalam biaya perawatan tiap bulan tersebut.

"Masalah keuangan ini tidak transparan. Kami (penghuni) pernah bertanya kepada pihak pengelola, tetapi tidak mendapat tanggapan yang baik sehingga kami beranggapan, ya, sudahlah karena kami juga butuh tinggal di sini." ujar Hengki.

Oleh karena itu, Hengki berharap agar rapat umum perhimpunan penghuni rumah susun yang berlangsung di Mega Glodok Kemayoran ini dapat menjadi jalan yang baik untuk menyampaikan keluhannya serta mendapat penjelasan yang detail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com