Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palembang Integrasikan Transportasi Darat dan Air

Kompas.com - 23/03/2010, 08:32 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Palembang mengintegrasikan rute bus transmusi dengan bus air mulai Senin (22/3). Integrasi dua moda transportasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap pengguna jasa angkutan sungai sekaligus mengembangkan sistem transportasi sungai itu sendiri.

Demikian dikatakan Kepala Bidang Hubungan Laut dan Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Dinas Perhubungan Kota Palembang Said Albar, Senin di Palembang. Untuk mendukung program integrasi moda, dishub membangun satu halte transit di bawah Jembatan Ampera. Hal itu berlaku untuk penumpang bus transmusi rute Alang-alang Lebar ke Jembatan Ampera.

”Program pemerintah itu juga seiring dengan operasionalisasi dua bus air, yakni ariodillah dan pangeran sido ing lautan, sejak Senin ini. Karenanya agar dua bus air ini bisa dikenal masyarakat, pemerintah melakukan konektivitas rute darat dan air,” katanya.

Khusus untuk bus air, pemerintah membuka pelayanan ke sejumlah titik, antara lain di Pasar 16 Ilir, Masjid Lawang Kidul, Pelabuhan Boom Baru, Perumahan Bagus Kuning, Pulau Kemaro, dan permukiman di Sungai Lais. Selain dari bus transmusi, bus air juga melayani penumpang kapal cepat Bangka.

Sehari-hari, dua bus air akan berada di dermaga Jembatan Ampera. Jam operasional bus air disesuaikan dengan bus transmusi, yakni pukul 08.000-18.00.

”Intinya, penumpang bus transmusi yang ingin memanfaatkan bus air bisa langsung naik tanpa harus membayar kembali. Dengan catatan, karcis transmusi jangan sampai hilang,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Direktur Operasional PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya Yusransyah Ishak menambahkan selain untuk memperbaiki pelayanan transportasi air, integrasi moda darat dan air ini juga dilakukan untuk menjaring penumpang pada hari libur. (Bonivasius Dwi P/KOMPAS Cetak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com