Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Hongkong Paling Inovatif di Asia

Kompas.com - 06/03/2010, 14:47 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Ekonomi Hongkong dinilai paling inovatif di Asia. Penilaian ini berdasarkan pada tingkat kreativitas dan pasar finansial yang berkembang baik di daerah teritori China ini. Demikian diungkapkan sebuah studi yang dirilis Kamis pekan ini.

Hasil studi bersama sekolah bisnis internasional INSEAD dan Konfederasi Industri India itu menyebutkan, Hongkong mengalahkan saingannya, Singapura yang berada di ranking kedua Asia.  Di tingkat global, Hongkong berada di urutan ketiga dalam Indeks Inovasi Global, sedangkan Singapura pada posisi ketujuh.

Kriteria yang digunakan dalam survei ini adalah ekonomi, publikasi jurnal imiah, riset dan pengembangan bagaimana inovasi mendukung kesejahteraan rakyat, daya saing dan pertumbuhan,
 
Hongkong, Singapura, dan Selandia Baru merupakan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik yang masuk dalam 10 besar tingkat global.

Eslandia berada di tingkat paling atas dalam daftar inovasi global meskipun masih terbelit kesulitan ekonomi, disusul Swedia. Swiss berada di posisi keempat setelah Hongkong.  Posisi ke-5 sampai ke-10 masing-masing Denmark, Filandia, Singapura, Belanda, Selandia Baru, dan Norwegia.
 
Amerika Serikat, yang pada tahun lalu berada di urutan pertama, tahun ini merosot ke posisi ke-11, mendapat tantangan dari negara-negara lainnya yang menekankan pada pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
 
Studi ini menekankan inovasi sebagai sebuah kunci pendorong pertumbuhan, memainkan "peranan penting tidak hanya dalam memfasilitasi pemulihan negara-negara, tetapi juga mempertahankan daya saing nasional".  
 
"Pemimpin nasional dan pengusaha berjuang menyeimbangkan antara kebutuhan jangka pendek untuk mempertahankan hidup dan menemukan sumber-sumber baru pertumbuhan," demikian ungkap studi ini.
 
Laporan Indeks Inovasi Global tahun 2010 ini mencakup 132 tingkat ekonomi di mana 96 persen merupakan GDP dunia.

Jepang, ekonomi terbesar Asia, berada di urutan ke-13 dalam indeks ini, dan Australia di posisi ke-18.  Taiwan rangking 25, sedangkan China, yang diharapkan mengejar Jepang sebagai ekonomi kedua terbesar dunia, berada pada posisi ke-43 dalam indeks global ini.

Studi ini menyebutkan, China mencatat angka yang tinggi ketika pemerintah mendukung berbagai langkah mendorong pengembangan riset dan iptek, namun China dinilai lemah dalam kreativitas dan kecanggihan pasar. (Channel News Asia)   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com