HONGKONG, KOMPAS.com - Hongkong mengumumkan akan memperkenalkan sejumlah langkah untuk mendinginkan pasar properti yang overheating, termasuk meningkatkan penyediaan lahan perumahan dan memberlakukan bea materai bagi apartemen mewah.
Pejabat Keuangan Hongkong, John Tsang mengatakan dalam pidato anggaran tahunannya hari Rabu (24/2/10) bahwa pemerintah prihatin atas kegilaan properti di Hongkong baru-baru ini, yang didukung masuknya dana 640 miliar dollar Hongkong (atau 82 miliar dollar AS) sehingga dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi.
"Jika arus modal itu berbalik atau suku bunga menguat kembali, harga aset akan menjadi tidak stabil. Kondisi ini pada gilirannya akan berdampak pada stabilitas sistem keuangan kita dan pemulihan ekonomi riil," kata John.
"Untuk mengurangi risiko spekulasi pasar properti mewah, bea materai untuk penjualan properti senilai lebih dari 20 juta dollar Hongkong akan dinaikkan dari 3,75 persen menjadi 4,25 persen mulai bulan April 2010," tandasnya.
Para pembeli apartemen mewah ini tidak diizinkan lagi menunda pembayaran bea materai.
"Aturan ini dapat diperpanjang bila spekulasi yang berlebihan terdeteksi dalam perdagangan properti yang lebih murah," ungkapnya.
Tsang mengatakan pemerintah juga berusaha meningkatkan pasokan lahan permukiman, dengan rencana melelang sejumlah kawasan permukiman perkotaan pada dua tahun ke depan jika kondisi pasar mengizinkan.
John Tsang juga berjanji mencegah ekspansi berlebihan dalam pinjaman hipotek. Dia menyebutkan akan meminta bank mengambil langkah lebih lanjut untuk memastikan permohonan pinjaman hipotek jika diperlukan.
Harga sejumlah apartemen mewah kembali pada puncaknya bulan Januari lalu, seperti booming tahun 1997. Sedangkan harga apartemen ukuran kecil dan sedang sekitar 23 persen lebih rendah.
"Langkah stimulus yang dilakukan pemerintah di seluruh dunia, telah meningkatkan likuiditas. Aliran dana besar masuk ke Asia, menyetir harga aset lebih tinggi," kata Tsang.
China daratan juga mengalami kenaikan harga properti dengan kenaikan tercepat dalam 17 bulan pada bulan Desember lalu setelah Beijing mendorong pengurangan pajak. Persyaratan pembayaran uang muka dan pinjaman yang lebih rendah juga meningkatkan sektor ini. (AFP)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.