Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Rumah Sederhana Tergerus Rumah dan Apartemen Menengah

Kompas.com - 23/02/2010, 10:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski pemerintah telah menerapkan skim subsidi baru penjualan rumah sederhana sehat (RSH) bersubsidi, namun para pengembang yang tergabung pada Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mengkhawatirkan pasokan RSH bersubsidi bakal tergerus oleh pasar rumah maupun apartemen kelas menengah.

Pasalnya, hunian yang berada di kisaran harga Rp 90 juta - Rp 200 juta ternyata memiliki permintaan yang lumayan stabil. Dengan demikian, pengembang memiliki kecenderungan memperbesar alokasi pembangunan hunian kelas menengah. “Kami adalah pebisnis yang juga butuh profit. Jadi, di mana ada potensi, maka kami masuk ke sana,” kata Sekretaris Jenderal Apersi Tirta Susanto, Senin (22/2).

Pada praktiknya, imbuh Tirta, pengembang telah menyisipkan beberapa unit rumah kelas menengah di komplek RSH. Jumlahnya masih terbilang kecil, antara 5%-10% dari total unit RSH yang dibangun.

Lagipula, imbuh Tirta, pemerintah masih menganggap harga jual satuan unit RSH sebesar Rp 55 juta per unit sebagai harga yang rasional saat ini, sehingga belum perlu menaikkan penetapan harga RSH.

Besarnya potensi pasar rumah kelas menengah juga ditegaskan Utami Prastiana, Associate Director PT Procon Indah. Menurutnya, permintaan pasar perumahan segmen menengah tahun ini berpeluang naik 4 persen.

Utami menyebut, selain perbaikan daya beli dan peningkatan permintaan, optimisme pengembang yang didorong dukungan dari perbankan merupakan kunci pertumbuhan perumahan di segmen tersebut.

Dengan membengkaknya pasar di segmen menengah ini, Tirta mengkhawatirkan konsumen RSH bersubsidi yang mayoritas masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah akan kesulitan membeli produk RSH dari pengembang. Apalagi, lewat skim subsidi yang baru tidak ada lagi uang muka yang ditanggung oleh pemerintah.

“Kemungkinan permintaan perumahan dari konsumen fixed income yang selama ini menjadi target pasar kami akan berkurang karena tidak ada bantuan uang muka,” katanya.

Toh, Fuad Zakaria yang baru saja lengser dari Ketua Umum Apersi tetap optimistis tahun ini penjualan RSH subsidi dan non subsidi bakal mencapai 100.000 unit. “Kami harus pasang target optimis,” ujarnya. (Raymond Reynaldi/KONTAN)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com