Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Konstruksi Tahun 2010 Diprediksi Capai Rp 180 Triliun

Kompas.com - 20/01/2010, 17:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Gabungan Pelaksana Konstruksi Seluruh Indonesia (Gapensi) memperkirakan, pasar konstruksi tahun ini bisa mencapai Rp 180 triliun. Nilai ini naik 5 persen ketimbang tahun lalu sebesar Rp 171,52 triliun.

Dari perkiraan pasar konstruksi sebesar Rp 180 triliun tersebut, porsi proyek pemerintah mencapai 52 persen atau Rp 93,6 triliun. Sementara Rp 86,4 triliun sisanya akan diperoleh dari proyek-proyek swasta.

Besarnya nilai proyek konstruksi nasional tahun ini, menjadi peluang bagi para kontraktor nasional. "Nilai pasar konstruksi ini seharusnya dapat dimanfaatkan badan usaha jasa konstruksi nasional, terutama golongan kecil," kata Ketua Umum Gapensi Soeharsojo, Rabu (19/1).

Menurut Soeharsojo, kontraktor kecil harus pandai memanfaatkan peluang proyek. Caranya, dengan menerapkan kebijakan sistem pembagian proyek (slice packaging). Tanpa itu, kontraktor kecil dan menengah (UKM) sulit bersaing. Sebab, perusahaan kecil, tentu tidak bisa ikut menggarap proyek berskala besar.

Kontraktor optimistis

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk Kurnadi Gularso bilang, prospek bisnis konstruksi tahun ini memang terbilang cerah. Ini terlihat dari prognosa bisnis yang disusun Adhi Karya.

Pada prognosa itu, Adhi Karya menargetkan tahun ini bisa memperoleh kontrak senilai Rp 8,6 triliun, naik 14,7 persen dari perkiraan 2009 sebesar Rp 7,5 triliun.  Adhi Karya juga memperkirakan bisa mencetak laba sebesar Rp 140 miliar tahun ini. Ini lebih tinggi sekitar Rp 20 miliar, dibandingkan prognosa 2009, sebesar Rp 120 miliar.

"Jadi terlihat pertumbuhannya. Memang kami masih menggunakan prognosa untuk angka 2009 karena saat ini masih diaudit," ujar Kurnadi.

Adhi Karya membidik proyek infrastruktur, seperti jalan tol dan pembangkit listrik. Saat ini emiten yang di bursa dikenal dengan kode saham ADHI ini tengah menyelesaikan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2x100 Megawatt (MW) di Lampung. Di luar negeri, Adhi sedang menyelesaikan proyek Tilal Complex di Oman senilai Rp 969 miliar. "Ini ditargetkan selesai tahun 2010," kata Kurnadi.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (Wika), Natal Argawan Pardede mengatakan, prospek bisnis konstruksi tahun ini lebih bergairah ketimbang tahun lalu. Pasalnya, pemerintah menggiatkan pembangunan infrastruktur dalam program 100 hari. Tak heran, tahun ini Wika menargetkan pertumbuhan 7 persen dari tahun lalu.

Dari keseluruhan kontrak yang sudah didapat perusahaan yang di bursa dikenal dengan kode saham WIKA ini, sekitar 70 persen merupakan proyek pemerintah. Sisanya adalah proyek swasta. “Untuk proyek pemerintah itu, termasuk dari APBN, APBD, dan belanja modal (capex) BUMN,” kata Natal lagi.

Tahun ini, Wika berencana memperbesar proyek di sektor energi, seperti kelistrikan, minyak dan gas, ketimbang sektor-sektor lainnya. (Raymond Reynaldi/Fitri Nur Arifenie/KONTAN)
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Berita
Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com