Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanam dan Merawat Palem

Kompas.com - 31/08/2009, 16:08 WIB

KOMPAS.com - Palem tidak menuntut syarat tumbuh yang aneh-aneh. Lebih suka ditanam di tanah yang mengandung pasir, tapi tidak suka tergenang air. Bisa ditanam di daratan rendah maupun daratan tinggi. Selain ditanam di pinggir jalan atau di halaman, palem juga bisa ditanam di dalam pot. Bagaimana caranya?

- Di dalam pot
Beberapa jenis palem, seperti palem merah, palem botol, palem wregu, palem kol, ditanam dalam pot. Bagaimana caranya? Sediakan pot dari tanah liat atau drum bekas. Bagian bawah pot diberi pecahan bata merah, dan diatasnya diberi campuran sekam padi, sabut kelapa, dan pasir (1 : 2 : 1). Bibit palem ditanam ke dalam pot. Lakukan penyiraman. Jangan lupa beri pupuk NPK sebanyak 1 sendok teh setiap 1 - 2 bulan sekali.

- Langsung di tanah
Bagaimana dengan palem yang langsung ditanam di pinggir jalan, seperti palem raja atau palem putri? Caranya, buat lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm, dan biarkan selama sekitar minggu. Setelah itu, masukkan bibit ke lubang, dan timbun sampai pangkal batang. Padatkan tanah di sekitar batang.

Jika tinggi palem mencapai 3 meter lebih, pupuk dengan 3 kg NPK per tanaman. Jika tinggi kurang dari 3 meter, beri 1 kg NPK per tanaman. Pemupukan sebanyak 3 kali dalam setahun. Caranya, pupuk dibenam ke dalam tanah berjarak 10 - 15 cm dari batang pokok.

Merawat Palem
Agar penampilan palem semakin menggoda, lakukan perawatan berikut ini:

Penyiraman
Lakukan sesuai kebutuhan. Hindari jangan sampai menimbulkan genangan air.

Pemupukan
Lakukan sebulan sekali selama musim penghujan. Di musim kemarau, pertumbuhan palem tidak aktif karena mengalami masa istirahat. Karena itu, tak perlu melakukan pemupukan. Berikan 0,5 - 1 kg NPK per tanaman jika tinggi tanaman kurang dari 2 meter; atau 1 - 2 kg NPK per tanaman jika tinggi mencapai 3 meter lebih.

Pengepotan kembali
Jika akar palem dalam pot sudah membentuk bola dan memenuhi seluruh volume pot, lakukan pengepotan kembali. Yang baik adalah di musim penghujan.

Hama
Yang sering adalah hama belalang (Valanga nigricans). Gejalanya, tampak gigitan tidak teratur di tepi daun, bahkan gigitan belalang bisa berkelanjutan hingga yang tersisa hanya tulang daun. Untuk mengatasinya, buang belalang yang ada di tanaman, bisa juga disemprot dengan 2 cc/liter Basudin 90 SC.

Penyakit
Yang sering adalah penyakit bercak daun. Penyebabnya cendawan Fusarium sp. atau gloesporium sp. Gejalanya, pada daun terdapat bercak kuning atau hijau. Lama-kelamaan, bercak ini meninggalkan bekas terang berwarna hitam, abu-abu, dan cokelat. Untuk mengatasinya, potong daun yang terserang. Tapi kalau serangan telanjur hebat, semprot dengan Difolatan 4F atau Dithane M45.  (NOVA/Hieronymus Budi Santoso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com