Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Green Property : Tak Sekadar Nuansa Hijau

Kompas.com - 26/08/2009, 09:28 WIB

KOMPAS.com - KATA green yang dalam bahasa Inggris berarti hijau belakangan menjadi sangat populer. Termasuk dalam dunia properti. Banyak pengembang yang menjual konsep green property alias kawasan berwawasan lingkungan sebagai pemikat proyek-proyek hunian yang mereka garap.

Tidak heran kalau kemudian banyak nama perumahan yang memakai embel-embel green, entah di belakang atau di depan. Tapi sejatinya, pengembang belum sepenuhnya menerapkan green property pada proyek hunian yang dibangun. Mereka baru menonjolkan area hijau.

Padahal konsep tersebut tak semata menghadirkan kawasan bernuansa hijau saja. Tapi juga, antara lain, sistem pengelolaan sampah dan limbah. Selain itu juga sistem pengendalian dan pengelolaan air yang memungkinkan 30% air hujan diserap ke dalam tanah. Juga, infrastruktur hijau seperti pemakaian material yang menyerap air.

Itu sebabnya, PT.Sentul City Tbk pada 21 Juli 2009 lalu menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk memantapkan konsep eco city atawa kota berwawasan lingkungan yang mereka usung. “Kami akan menyempurnakan konsep yang sudah ada disertai dengan eksplorasi gagasan-gagasan yang baru,” kata Direktur Pengembangan Bisnis Sentul City Andrian Budi Utama.

Lewat kongsi itu, Sentul City akan mengembangkan bangunan hijau berupa penerapan green wall dan green roof, yang sesuai dengan iklim dan potensi alam di Indonesia. Termasuk di dalamnya pemilihan tanaman dan teknik perawatannya.

Selain itu, Sentul City juga akan mengembangkan metoda pengelolaan lingkungan. “Kami bakal fokus pada bagaimana pengelolaan lingkungan yang tepat guna, termasuk pengelolaan sampah,” ujar Andrian.

Sementara Jakarta Garden City menerapkan konsep green property dalam bentuk Program Go Green. Ini merupakan program terpadu dan berkelanjutan yang terjadi di setiap level, baik sosial maupun ekologi. “Untuk penerapannya, konsep ini dapat ditemukan dalam pembangunan tempat tinggal dan jaringan infrastruktur,” kata Presiden Direktur Jakarta Garden City Yeo Chee Kian.

Harga mahal
PT Modernland Realty Tbk juga tak mau kalah. Mereka menerapkan konsep green property pada salah satu proyek hunian di Modern Hill di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Namanya, Green Tranquility yang pembangunannya baru dimulai bulan ini.

Direktur Pemasaran Modernland Realty Ronny E. Mongkar mengatakan, perusahaannya menuangkan konsep green property dalam bentuk sanitasi yang baik, penggunaan material bangunan, dan efisiensi energi. “Untuk mendukung konsep, kami juga menggunakan cat warna alam,” ujar dia.

Tony Eddy, Project Marketing Consultant Tony Eddy & Associates, perusahaan konsultan properti, menegaskan, kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup dan kesehatan yang makin tinggi mendorong bisnis perumahan makin tumbuh subur. “Karena di Jakarta dan sekitarnya banyak polusi, konsep green property laku untuk dijual,” ujar Tony.

Namun, untuk menerapkan konsep tersebut butuh lahan yang luas untuk area terbuka hijau dan infrastruktur pendukung. Itulah sebabnya, tegas Tony, harga rumah di komplek hunian green property menjadi sangat mahal. Makanya, pengembang menyasar kalangan atas.

Contoh, rumah di Green Tranquility di Modern Hill kisaran harganya mulai dari Rp 900 juta hingga Rp 2 miliar per unit, tergantung tipe. Adapun harga rumah di Hilltop Residence di Sentul City berada dalam rentang antara Rp 1 miliar sampai Rp 4 miliar.

Karena harga jual yang mahal itu, Tony mengingatkan, konsumen harus teliti sebelum membeli. “Mulai dari bagaimana sepak terjang pengembang, hingga kondisi pembangunan proyek perumahan,” pesan Tony. (KONTAN/Martina Prianti, Anastasia Lilin Yuliantina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com