Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Pulih, Pengembang Incar Lahan Baru

Kompas.com - 02/07/2009, 15:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada semester kedua mendatang, pengembang kembali giat mencari lahan baru di beberapa daerah. Maklum, mereka menganggap kondisi perekonomian global sudah mulai membaik.

Salah satu pengembang itu adalah Wika Realty. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu sedang mencari wilayah properti baru. “Kami hendak menyaingi Group Agung Podomoro dengan memperbanyak proyek Taman Sari. Makanya kami sedang mencari jajahan baru,” kata Dirut Wika Realty Muhammad Nawir, Kamis (2/7) di Jakarta.

Ya, Wika memang ingin memperbanyak portofolio apartemen pada 2010 mendatang. Saat ini, mereka sedang bernegosiasi dengan pemilik lahan untuk membangun apartemen terutama di Jakarta dan Bandung. “Lokasinya berada di pusat kota dan sangat strategis,” katanya.

WIKA akan membangun enam proyek apartemen. Perinciannya, empat apartemen di Jakarta dan dua apartemen di Bandung. “Kami menganggarkan dana Rp 100 miliar untuk tiap proyek. Jadi totalnya Rp 600 miliar,” ujarnya.
Untuk landed house, Wika akan melakukan pengembangan pada lahan yang ada. Misalnya di Samarinda.

Mereka sedang mengembangkan 15 hektar lahan untuk pembangunan 300 unit rumah kelas menengah. “Anggaran yang kami siapkan sekitar Rp 30 miliar,” ungkapnya.

Wika Realty memiliki lahan seluas 100 hektar di Samarinda. Namun, mereka hanya menggarap 20 hektar untuk tahap awal. “Di tahap pertama, kami sudah berhasil menjual 300 unit rumah menengah,” katanya.

Tak jauh berbeda, PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) sedang mengamati tiga ibu kota provinsi untuk ekspansi rumah menengah Citra Gran. Sayangnya, Ciputra enggan membicarakan hal ini secara rinci. Akan tetapi, kemungkinan, CTRS akan menyasar pada kawasan di luar Jawa.

Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi mengatakan, Ciputra sudah menyiapkan dana sekitar Rp 30 miliar untuk pengembangan awal. Dana ini hanya untuk membangun gapura, rumah contoh, dan akses masuk ke lokasi proyek. “Ini belum termasuk investasi untuk tanah,” ucapnya.

Ciputra mengincar lahan dengan luas minimal 20 hektar. “Tapi ada satu yang lagi kami incar dengan luasan 100 hektar. Pemilik tanahnya masih belum melepas,” katanya. Harus menjelaskan, kedua belah pihak masih bernegosiasi terkait harga tanah. Pemilik tanah meminta Rp 200.000 per m2, sedangkan Ciputra menawar Rp 100.000 per m2. “Jadi masih belum cocok harganya,” katanya.

Saat ini, Ciputra sudah memiliki proyek Citra Gran di 14 kota. Pada 2009, mereka menambah proyek di tiga kota lain, yaitu Ambon, Manado, dan Makassar. Pada 2010, mereka menargetkan ada penambahan ekspansi pada tiga daerah lain. (KONTAN/Ali Imron) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau