Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI Berharap Pemerintah Perketat Kepemilikan Rusunami

Kompas.com - 30/06/2009, 16:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan kepada pemerintah untuk memperketat pengajuan kepemilikan rumah susun sederhana milik (Rusumi) agar nantinya tidak salah sasaran seperti yang sering terjadi saat ini.

"Rusunami semestinya diperuntukkan bagi kalangan menengah ke bawah, namun nyatanya sebagian besar sudah dimiliki kalangan menengah ke atas, " ungkap Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (30/6).

Dia mengatakan, sudah semestinya pemerintah tetap mengawasi calon kepemilikan rusunami itu sehingga target peruntukan yang akan dicapai berikutnya bisa diprediksi. Jadi, menurut Sudaryatmo, seharusnya pemerintah tidak seperti sekarang ini, yakni terlalu percaya dengan pengembang, sehingga persyaratan untuk memiliki rusunami terlalu longgar dan akhirnya salah sasaran.
 
"Pengembang tidak bisa disalahkan, karena setiap membangun rumah apapun bentuknya yang penting cepat habis terjual, " ujarnya.

Pemerintah dalam hal ini harus ikut bertanggung jawab mengingat dana pembangunan rusunami dan rumah susun sewa (Rusunawa) dibiayai oleh dana subsidi.  Ke depan, sambungnya, pemerintah hendaknya memiliki prakiraan target yang lebih jelas, karena dengan demikian dapat diketahui jumlah rumah yang akan dibangun bagi warga kelas ekonomi menengah ke bawah.

Pada bagian lain Sudaryatmo mengungkapkan, Kementerian Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia DKI Jakarta berencana membangun rusunami dan rusunawa di dua wilayah yakni di Sunter, Jakarta Utara  dan Kali Malang, Jakarta Timur.

Ia berharap rencana pembangunan perumahan di kedua lokasi tersebut menerapkan prinsip "Membangun Tanpa Menggusur" yang mencerminkan perwujudan keberpihakan sosial pemerintah terhadap masyrakat dan hasilnya diharapkan memberi nilai tambah bagi kawasan sekitar lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com