Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Kamis (25/6) di Jakarta Selatan, mengatakan, konsep green building diterapkan untuk menciptakan bangunan yang hemat dalam pemakaian energi dan air sehingga ramah terhadap lingkungan. Konsep yang sudah disempurnakan akan disahkan dalam peraturan daerah.
Eksterior dan interior bangunan diatur agar energi yang digunakan untuk penerangan dan pendingin ruangan efisien. Penggunaan lampu hemat energi dan pembangkit listrik tenaga matahari di gedung menjadi salah satu langkah yang ditempuh.
Penerapan konsep green building akan dimulai di gedung Balaikota DKI Jakarta. Penerapan itu akan dimulai semester kedua 2009. Setelah itu, konsep tersebut akan diterapkan di gedung-gedung pemerintah yang lain dan gedung-gedung swasta. Kedutaan Inggris, Australia, Austria, dan Swiss sudah mendaftarkan gedung kantor mereka untuk ikut program ini.
Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Clinton Foundation untuk mencari sumber dana guna membiayai program pengurangan penggunaan energi. Sumber dana itu akan digunakan untuk pinjaman bagi pemilik gedung yang akan menerapkan konsep green building.
Director Clinton Foundation for Asia Ruby Shang mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan berbagai institusi finansial di seluruh dunia untuk keperluan itu. Beberapa perusahaan energi juga terikat perjanjian dengan Clinton Foundation untuk membantu penerapan green building di Indonesia dengan harga proyek yang murah.
Penerapan konsep itu memang membutuhkan dana pada tahap awal. Namun, konsep tersebut dapat membantu pengelola gedung menghemat anggaran untuk membayar energi. Dalam beberapa tahun, penghematan anggaran itu dapat menutup biaya investasi awal untuk penerapan konsep tersebut.