Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal II Titik Balik Pasar Properti

Kompas.com - 08/05/2009, 22:56 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Kuartal II 2009 atau periode Mei hingga Agustus 2009 diprediksi menjadi titik balik pasar properti.  Pada kuartal kedua, sektor properti diramalkan  mulai bangkit setelah terpuruk pada penghujung 2008.

"Kuartal II ini diprediksi ada perkembangan signifikan di pasar properti. Pertumbuhan diperkirakan antara 20-30 persen," kata Corporate Finance Division Head PT Bakrieland Development, Amri Arwono Putro di sela-sela seminar ekonomi di Kampus Universitas Padjadjaran Bandung, Kamis (8/5).

Menurut Amri, kuartal pertama 2009 pertumbuhan pasar properti masih terseok-seok meski tidak bisa disebut stagnan akibat hantaman krisis global yang terjadi sejak akhir 2008. 

Sebagai pelaku pasar properti, kata Amri, pihaknya tetap optimis untuk mengejar target tahun 2009 ini. Meski sudah mulai bangkit, namun diprediksi secara keseluruhan tidak akan membuat pasar properti tahun 2009 ini lebih baik dibanding tahun 2008.

"Secara umum pasar properti 2008 masih cukup bagus, sedangkan tahun ini sulit untuk bisa mengejar pasar tahun lalu," katanya.

Menurut Amri, suhu politik yang menghangat menjelang Pipres pada kuartal II ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan pasar properti. Menurut dia, Pilpres 2009 tidak akan mengganggu pertumbuhan pasar properti di Indonesia. Ia optimis dengan Pilpres yang aman dan kondusif justru akan mendongkrak optimisme pasar di dalam maupun di luar negeri.

"Pengaruh Pilpres tak akan sesignifikan akibat krisis global yang dampaknya masih terus terasa hingga saat ini. Tak akan terpengaruh kondisi politik yang ada," katanya.

Pertumbuhan pasar properti itu berlaku untuk seluruh produk baik perumahan biasa atau "landed house" hingga apartemen. 

"Pertumbuhan pasar tahun 2008 lalu sekitar 15 persen dibandingkan 2007. Tahun ini kemungkinan di bawah 15 persen namun pertumbuhan tetap positif," katanya.

Ia berharap adanya penurunan suku bunga KPR untuk mendokrak pasar properti. Menurut Amri, hampir 70 persen konsumen properti mengambil perumahan dengan fasilitas kredit.
 
"Idealnya suku bunga KPR berkisar 10-12 persen, yang ada saat ini masih tinggi. Namun demikian animo untuk memiliki rumah dan apartemen masih cukup tinggi," katanya.

Terkait ambruknya penjualan properti pada kuartal pertama, kata Amri tidak lepas dari krisis global yang memaksa perusahaan melakukan penghematan bahkan PHK. Akibatnya para karyawan tidak memiliki dana memadai untuk mengambil KPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com