Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Melambat, Tingkat Hunian Ritel Menurun

Kompas.com - 28/04/2009, 21:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingkat hunian untuk ritel sewa pada kuartal pertama 2009 besarnya sekitar 84,8 persen atau mengalami penurunan 3 persen dari kuartal lalu. Hal ini disebabkan masih banyaknya pasokan baru dan penyewa yang belum selesai dengan kegiatan fit-out-nya.

Demikian diungkap Direktur Bidang Penelitian dan Konsultan Procon Utami Prastiana pada saat pemaparan hasil penelitian pasar properti Jakarta pada kuartal pertama 2009 di Jakarta, Selasa (28/4).

"Kuartal pertama 2009 ditandai dengan tingginya kompetisi ritel. Hal itu memengaruhi harga sewa sejalan dengan melemahnya tingkat pertumbuhan ekonomi global. Akibatnya, ekspansi ritel terbatas dan penekanan pada harga sewa," kata Utami.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tingkat permintaan ruang ritel yang terserap pada kuartal ini mencatat 99.500 meter persegi, meningkat menjadi 197.500 meter persegi. Sedangkan total permintaan kumulatif menjadi 2.5 juta meter persegi. Untuk data berdasarkan lokasi, wilayah CBD dan Jakarta Utara mempunyai perbandingan hampir sama, sekitar 747.200 meter persegi dan 715.300 meter persegi, sekitar 22-23 persen dari total keseluruhan pasokan.

Berikutnya terkait dengan biaya sewa, rata-rata harga penawaran sewa kotor dalam rupiah turun 0,6 persen menjadi 758.000, sedangkan dalam dollar AS turun sebesar 5,9 persen menjadi 69,6 dollar AS. Indikasi penurunan harga sewa ini dapat dilihat dari adanya perpanjangan periode rent free, termin pembayaran yang lebih fleksibel, dan harga sewa yang kompetitif.

Untuk indikasi terakhir, Utami melanjutkan bahwa bagi hasil masih berlanjut yang ditawarkan oleh pengembang dari ritel sewa.

Dalam situasi seperti ini, Utami memperkirakan pasokan mendatang masih akan cukup tinggi. Meskipun demikian, masih akan ada pengunduran jadwal penyelesaian tahap konstruksi dari beberapa pembangunan. "Diperkirakan sekitar 290.000 meter persegi dari ruang ritel yang akan selesai pada tahun 2009-2010," kata Utami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau