Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Mimpi dan Kenyataan

Kompas.com - 18/03/2009, 13:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan memanfaatkan pembiayaan bank melalui fasilitas KPR membuat banyak orang meraih mimpinya menjadi kenyataan untuk memiliki rumah. Rasanya, tangan ini ringan untuk mengeluarkan uang tunai bila jumlahnya sedikit-sedikit. Tahu-tahu, sebuah rumah baru jadi milik Anda sendiri.

Namun ternyata tidak sedikit pula yang tetap hanya bisa bermimpi memiliki rumah. Bagi sebagian orang, memanfaatkan fasilitas KPR, sejatinya, tak semudah membalik telapak tangan. Di mata mereka, bank sebagai fasilitator KPR terasa begitu menjaga ketat penyaluran kredit mereka. Birokrasi pun seolah berbelit dan menyulitkan, yang ujung-ujungnya pengajuan kredit ditolak.

Namun, hal itu tentu sah saja. Imbas krisis ekonomi global dan tingginya suku bunga, boleh jadi, membuat bank kini semakin selektif meluluskan pengajuan kredit konsumen. Sebagai empunya fasilitas KPR, bank pun tidak mau ambil risiko jika pelunasan kredit konsumen tiba-tiba macet di tengah jalan.

Beragam alasan bank menolak pengajuan itu. Mulai tidak lengkapnya persyaratan hingga pendapatan konsumen yang kurang memadai kerap menjadi seleksi utama yang menjegal konsumen saat dilakukannya verifikasi data oleh bank.

Untuk itulah, dibutuhkan kerja keras konsumen untuk mementingkan faktor ketelitian saat mengajukan KPR. Ketelitian itu termasuk soal pemilihan bank yang akan memberikan fasilitas pembiayaan KPR-nya.

Berikut ini beberapa hal penting perlu diperhatikan saat akan mengajukan KPR:

Persiapan:
- Tidak ada salahnya Anda lebih dulu menyewa rumah. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, menyewa rumah memberi waktu untuk Anda mengatur kesiapan sebelum benar-benar memutuskan untuk memiliki rumah sendiri melalui pengajuan KPR

- Evaluasi kembali pengelolaan keuangan pribadi Anda atau keluarga Anda mulai dari hulu hingga ke hilir. Camkan, bahwa rasio cicilan dan penghasilan juga perlu diperhatikan, yaitu maksimal sebesar 30 persen

- Berdasarkan evaluasi itu, pikirkan dan pertimbangkan masak-masak faktor dan risiko yang akan berdampak panjang pada pengeluaran Anda selanjutnya. Karena, selain memikirkan biaya hidup sehari-hari Anda pun harus bersiap menghadapi pengeluaran berupa biaya perawatan dan pemeliharaan

- Siapkan diri menghadapi proses pencarian kredit yang panjang dan merepotkan, sementara besarnya biaya pengikatan kredit lainnya pun akan menambah daftar kerepotan Anda, termasuk biaya pajak atau cadangan biaya untuk asuransi   

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com