KOMPAS.com - Arsitektur minimalis mulai ditinggalkan. Banyak orang semakin lelah dengan bentuk bangunan minimalis. Begitu juga dengan materialnya. Bahan-bahan solid dari arsitektur minimalis cenderung membosankan.
Sebagai gantinya, kayu mulai diminati. Setelah minimalis, tren berganti ke moderen tropis. Seperti halnya bangunan tropis pada umumnya, unsur kayu menjadi pilihan. Entah sebagai unsur utama atau hanya sekedar pelengkap dan menjadi pemanis. Komposisi dan penempatan yang tepat, baik interior ataupun eksterior, menjadikan kayu identitas dari bangunan tropis.
Seperti pada gambar, penghuni menginginkan suasana hangat pada kamar tidur utama. Maka oleh sang arsitek, Ajenk Argandini, diharikan panel kayu yang terpasang pada dinding. Bukan kayu utuh, melainkan potongan-potongan jati yang disusun memanjang. Meskipun hanya potongan, warna dan motif kayu membuat suasana intim pada kamar dengan luas 35 m² terbangun sempurna.
Saat siang hari, pantulan sinar matahari di dinding kayu membuat suasana ruang sejuk. Pun demikian pada malam hari. Efek lighting pada table lamp yang menyinari dinding, membuat suasana romantis.
Dinding kayu tidak hanya menjadi aksen. Dia juga sebagai pengubah suasana ruang yang baik. Mungkin ada diantara Anda yang berminat?
Whery